ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Proposal dana Pemerintahan Donald Trump akan mengubah sejumlah bantuan militer asing Amerika Serikat menjadi pinjaman utang. Keputusan ini mempengaruhi sejumlah negara, termasuk Pakistan, seperti dilansir Dawn pada Rabu (24/5/2017).
Proposal tersebut merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk mengurangi pengeluaran diplomasi, bantuan dan program di luar negeri lebih dari 29 persen, kata Gedung Putih, pada Senin (22/5).
The Wall Street Journal, yang pertama kali melaporkan proposal tersebut, mengatakan hibah militer asing dapat mempengaruhi Pakistan, Tunisia, Lebanon, Ukraina, Kolombia, Filipina dan Vietnam.
“Kami mengubah beberapa program militer asing dari hibah langsung menjadi pinjaman,” kata Mick Mulvaney, direktur Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih, dalam sebuah pertemuan dengan wartawan pada Senin (22/5).
“Argumen kami bukan … memberi seseorang $ 100 juta, kami bisa memberi mereka sejumlah jaminan pinjaman yang lebih kecil dan mereka benar-benar bisa membeli lebih banyak barang.”
Bantuan militer untuk Israel dan Mesir, dua sekutu dekat dan penerima bantuan militer terbesar AS di Timur Tengah, tidak akan berubah, kata Mulvaney.
Mulvaney mengatakan bahwa bantuan untuk Pakistan akan berkurang, meski dia tidak memberikan rincian konkret.
“(Departemen) masih memiliki beberapa keleluasaan untuk membuat rencana akhir mengenai hal itu, namun saya tahu bahwa cukup banyak yang telah kami ajukan untuk memindahkan beberapa negara dari program bantuan langsung ke program penjaminan pinjaman,” katanya. (althaf/arrahmah.com)