NAIROBI (Arrahmah.com) – Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (TIKA), pada Selasa (21/3/2017) menyumbangkan lebih dari 150 mesin jahit untuk memberikan pekerjaan bagi perempuan di Siaya, Kenya.
Di daerah tersebut, di tepi danau Victoria di Kenya barat, memiliki tingkat pengangguran perempuan 48 persen, sehingga banyak perempuan yang dipaksa menjadi pelacur.
Daerah tersebut memiliki angka pengidap HIV tertinggi kedua di Kenya, yaitu 24 persen.
Mesin-mesin, benang, dna bahan disumbangkan kepada para wanita yang kurang beruntung dari Siaya, dengan alat untuk memungkinkan mereka memulai bisnis menjahit dan menemukan jalan keluar dari kemiskinan, kata TIKA dalam sebuah pernyataan.
Duta Besar Turki Deniz Eke menyampaikan bahwa mesin tersebut diperuntukkan untuk wanita berusia 20 hingga 40 tahun yang berkumpul di sebuah pasar.
Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Population Action International, Siaya didominasi oleh para pemuda yang perlu didukung. Setidaknya 45 persen penduduk berusia 15 tahun ke bawah. (fath/arrahmah.com)