JAKARTA (Arrahmah.com) – Selasa (5/10) TV One menayangkan Kabar Petang yang memuat wawancara tentang terorisme dengan nara sumber Nasir Abas. Dalam wawancara tersebut Nasir Abas menyatakan pemimpin operasi lapangan perampokan Bank dan penyerangan di Medan, Taufik Hidayat pernah terlibat kasus bom Cimanggis bersama Oman Rochman/Aman Abdurrahman, orang yang paling keras di dalam mengkafirkan orang di luar jama’ahnya. Ustadz Aman pun membantah kedustaan Nasir Abas tersebut. Berikut selengkapnya.
Ustadz Aman Tidak Kenal Taufik Hidayat
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu a’laikum wr.wb.
Segala puji hanya milik Allah & semoga sholawat dan salam dilimpahkan kepada Rasul & para sahabatnya. Wa ba’du:
Sungguh telah sampai kabar kepada saya bahwa pada hari Selasa tanggal 5 Oktober 2010 TV One telah menayangkan Kabar Petang yang memuat wawancara tentang terorisme yang di antara nara sumbernya adalah Nasir Abbas, di mana dia menyatakan bahwa perampokan Bank & penyerangan di Medan, salah satu dari pemimpin operasi lapangannya adalah Taufik Hidayat yang pernah terlibat kasus bom Cimanggis bersama Oman Rochman/ Aman Abdurrahman, orang yang paling keras di dalam mengkafirkan orang di luar jama’ahnya.
Demi kejernihan da’wah tauhid dan jihad saya merasa perlu memberikan klarifikasi atas pernyataan tersebut, walau secara pribadi sebenarnya saya tidak ingin menanggapi kebohongan pernyataan Nasir Abbas itu, karena pihak kepolisianpun menyimpan file data (nama/foto) seluruh saudara saya yang terjerat kasus pelatihan perakitan bom di Cimanggis Maret 2004. Apakah di sana ada nama Taufik Hidayat atau fotonya? Tentu saja tidak ada dan tidak akan pernah ada selamanya.
Ketahuilah, sesungguhnya saya tidak mengenal orang yang bernama Taufik Hidayat dan dia tidak ada sangkut pautnya dengan kasus Cimanggis Maret 2004 yang dulu ditangani oleh Kasat Kamneg Polda Metro Jaya, AKBP Tito Karnavian (sekarang mantan Kadensus 88), sehingga ia pasti sangat mengetahui bahwa Taufik Hidayat tidak ada kaitannya dengan saya dan kasus Cimanggis. Silahkan minta data-datanya di Polda Metro Jaya !
Yang ada adalah nama Syarif Hidayat, dan beliau sudah wafat di LP Paledang Bogor tahun 2006, 2 bulan sebelum waktu pembebasannya, rahimahullah. Silahkan cek datanya ke LP Paledang.
Jadi apa gerangan yang membuat Nasir Abbas berkata bohong??? Dari mana dia mendapatkan data palsu yang dia kira benar itu??? Sungguh ini menunjukkan kepada publik bahwa dia telah menyebarkan fitnah dan TV One pun tidak selektif dalam menentukan nara sumber atau komentator. Sungguh kasihan Nasir Abbas mantan mujahid !!!
Kemudian ketahuilah wahai kaum muslimin, sesungguhnya keyakinan saya dan saudara-saudara satu jama’ah adalah bahwa setiap orang yang mengaku muslim atau menampakkan tanda-tanda keislaman lagi tidak menunjukkan satupun pembatal keislaman yang nyata, maka dia adalah muslim, saudara kami, kami mencintainya, kami mengucapkan salam kepadanya, shalat bermakmum kepadanya jika ia menjadi imam sholat, kami menshalatkan jenazahnya, memakan sembelihannya dan lain-lain yang merupakan bentuk interaksi yang selayaknya dilakukan oleh sesama muslim baik dia dari organisasi, kelompok atau jama’ah apapun, baik yang kami kenal ataupun tidak, walau berlainan pendapat dalam hal-hal yang tidak membatalkan keislaman. Sehingga berdustalah orang yang menyatakan bahwa kami mengkafirkan orang-orang selain jama’ah pengajian kami. Yang kami kafirkan adalah orang yang telah Allah dan Rasul-Nya kafirkan dengan nash yang sharih (jelas), setelah terpenuhi syarat-syaratnya dan tidak ada penghalang-penghalangnya. Silahkan buka tulisan dan terjemahan saya dalam pembahasan Tauhid yang telah banyak beredar di masyarakat dan di tangan pihak kepolisian. Silahkan telaah dengan melapangkan dada untuk mencari kebenaran, seraya memohon hidayah dan bimbingan dengan memelas kepada Allah Ta’ala. Hindarkanlah sikap angkuh dan sombong, karena hidayah itu bagaikan air yang hanya mengalir ke tempat yang rendah, yaitu hati yang merendahkan diri di hadapan Allah Ta’ala.
Pandangan Ustadz Aman Tentang Fa’i
Ketahuilah pula wahai saudara-saudara mujahidin dan kaum muslimin pada umumnya, bahwa cara mendapatkan harta yang saat ini ramai dibicarakan sebagai fa’i dengan jalan perampokan bank atau pembobolan ATM di negeri semacam ini dengan realita yang kita ketahui, adalah cara-cara yang justeru lebih mendatangkan madlarat bagi da’wah tauhid dan jihad di hadapan kaum muslimin. Sungguh saya tidak mengetahui kelompok mana yang melakukan tindakan-tindakan tersebut.
Maka tidak benarlah tuduhan bahwa saya mengkafirkan orang secara sembarangan atau mengkafirkan orang di luar jama’ah dan menghalalkan darah dan hartanya. Sungguh itu adalah dusta dan fitnah yang keji. Dan di Sisi Allah-lah perhitungannya.
Semoga Allah Ta’ala membimbing kita kepada jalan yang lurus, yaitu Tauhid (kufur kepada thaghut dan iman kepada Allah), aamiin…
Di akhir tulisan ini saya mengharapkan agar kaum muslimin tidak menelan bulat-bulat pemberitaan baik dari media cetak maupun elektronik (apalagi media-media yang sudah terkenal sering memojokkan Islam dan kaum muslimin), karena banyak memanipulasi sehingga pemberitaannya jauh dari realita sebenarnya. Silahkan mencari kejelasan kasus kepada para pelakunya setelah lepas dari tekanan dan ancaman pihak-pihak tertentu…
Wallahu Ta’ala A’lam
Wassalaamu ‘alaikum wr.wb.
Sijn PMJ, akhir Syawwal 1431 H
ABU SULAIMAN AMAN ABDURRAHMAN
(M Fachry/lintastanzhim/arrahmah.com)