(Arrahmah.com) – Seorang tokoh yang mengaku ulama Afghanistan dan disebut-sebut mewakili Taliban atau Imarah Islam Afghanistan, Maulana Abdul Aziz, menganggap ‘amaliyat isytisyhadiyah (operasi syahid) adalah melanggar Syari’ah, meskipun kemudian dia meralat pernyataan sendiri dan mengatakan bahwa operasi syahid terhadap pasukan penjajah adalah sah.
Meskipun begitu, media-media Barat dan Pakistan telah menyebarkan berita pernyataan Maulana Abdul Aziz yang melarang operasi syahid dan dikatakan mengatasnamakan Taliban. Oleh karena itu, Mujahidin Taliban membuat pernyataan bantahan bahwa tidak ada di dalam jajarannya sosok Maulana Abdul Aziz dan dia tidak mewakili Taliban. Berikut pernyatan bantahan dari Mujahidin yang diterjemahkan dari Shahamat:
****
Dua hari sebelumnya, sebuah saluran televisi di Pakistan, Aaj, dan pada Senin (28/10/2013), kantor berita berbahasa Urdu lainnya di Karachi, Ummat, mengaitkan laporan palsu dengan Imarah Islam [Afghanistan]. Laporan tersebut menyatakan bahwa kepala Dewan Ulama Imarah Islam Afghanistan, Maulana Abdul Aziz, menyatakan dalam sebuah wawancara video bahwa para ulama Afghanistan menganggap operasi syahid sebagai sesuatu yang melanggar Syari’ah dan juga mengatakan tentang berbagai topik yang menyoroti Pakistan dan India.
Imarah Islam Afghanistan tidak memiliki atau mengakui seorang ulama yang tugas tersebut yang bernama ‘Maulana Abdul Aziz’ di dalam jajarannya, oleh karena itu Imarah Islam Afghanistan menganggap pernyataan di atas sebagai sesuatu yang tidak berdasar dan mendesak semua saluran media untuk menahan diri dari mempublikasikan laporan tak berdasar dan palsu tersebut sesuai dengan etika jurnalistik, karena mempublikasikan laporan yang tak berdasar dan dikarang seperti itu tidak menguntungkan dan hanya merusak reputasi seseorang.
Zabihullah Mujahid
Juru bicara Imarah Islam Afghanistan
29/10/2013
(siraaj/arrahmah.com)