(Arrahmah.com) – Untuk kesekian kalinya kaum muslimin kembali disuguhi berita palsu dan propaganda dusta oleh mereka yang mengaku sabagai “anshar Daulah Islam”.
Kali ini mereka menyebarkan berita dusta yang menyebutkan bahwa Anshar Syari’ah Yaman di beberapa wilayah telah menyatakan bai’at kepada “Daulah Islam”, atau kelompok Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi.
Seorang Mujahid Anshar Syariah atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) di Yaman menyampaikan sebuah risalah klarifikasi untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan berkaitan dengan berita dusta yang disebarkan oleh seorang yang mengaku anggota Anshar Syari’ah Yaman itu.
Dalam risalah ini, sang penulis juga mengindikasikan adanya campur tangan intelejen Amerika dalam menyuburkan berita-berita ISIS yang bertujuan memecah barisan jihad kaum muslimin di berbagai tempat. Berikut terjemahan risalah klarifikasi tersebut, yang dipublikasikan oleh Muqawamah Media pada Selasa (17/2/2015).
MENGUNGKAP DUSTA PARA PENDUSTA
Segala puji bagi Allah rabb semesta alam, tidak ada permusuhan kecuali kepada orang-orang zhalim, shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad yang telah mengungkap borok para pendusta.
Saya sudah mengatakan berkali-kali dan mengingatkan akan adanya sekelompok pendusta yang pada awalnya menampakkan diri seolah-olah mereka adalah tentara Anshar Syariah atau simpatisan mereka.
Pada awalnya mereka memamerkan foto-foto para komandan Anshar Syariah (di Twitter), namun setelah kedustaan mereka terungkap dan para ikhwah mulai mengetahui kedustaan mereka, mereka pun berbalik mendukung Daulah dan memusuhi Anshar Syariah.
Di antara mereka ada Yamani Wa Aftakhir Bi Islamiy, Abu Khathab Al-Yamani dan Al-Battar Adz-Dzamari, mereka bertiga adalah para pendusta dan saya tidak merasa aneh jika ada campur tangan intelejen dalam hal ini, dan saya akan membuktikan kebenaran perkataanku di akhir tulisan ini.
Saudara Mawlawi Abdullah adalah orang yang mengungkap kedustaan Yamni Wa Aftakhir, Mawlawi adalah orang yang terpercaya dan salah seorang prajurit Anshar Syariah. Kedustaan Yamni Wa Aftakhir yang terakhir adalah ketika ia menyatakan bahwa eksistensi Anshar Syariah di Yaman sudah berakhir, dan tidak ada anggotanya yang tersisa kecuali sedikit. Pertanyaannya adalah: siapa yang melakukan 205 operasi hanya dalam kurun waktu 3 bulan terakhir?
Adapun Abu Khathab, maka yang mengungkap kedustaannya adalah saudara Faris, Abu Khathab telah mengakuinya dan meminta maaf di depan umum, namun ia kembali berdusta dan berbalik mendukung Daulah dan memusuhi Anshar Syariah.
Pendusta ketiga adalah Battar Adz-Dzamari, saya sudah berbicara secara khusus dengannya pasca operasi penyergapan Amerika (di Syabwah beberapa waktu lalu – red.), Battar mengatakan di Twitter bahwa ada seorang WN Amerika yang ditawan oleh pihak suku, namun selang beberapa bulan pasca operasi itu, ancaman penyembelihan terhadap sandera yang ia janjikan kepada para follower-nya itu tidak kunjung terlaksanakan, atau jangan-jangan ia hanya berdusta..
Kebohongan lainnya adalah ketika ia mengunggah foto seorang penasyid bernama Abu Hajir Al-Hadhrami, ia mengatakan bahwa ia sedang menjamu Abu Hajir. Padahal foto tersebut sudah pernah diunggah oleh saudara Muhibburrahman.
Kebohongan Battar yang terakhir adalah pernyataannya bahwa Anshar Syariah di Shan’a dan Dzamar sudah berbaiat kepada Daulah, maka kami katakan Anshar Syariah mana yang dimaksudkan?? Kami sudah menghubungi para ikhwah di Dzamar dan mereka menyatakan tidak mengenal dengan sosok Battar Adz-Dzamari dan tidak ada seorangpun di antara mereka yang bernama itu mereka juga membantah jika ada salah seorang di antara mereka telah berbaiat kepada Daulah!!
Menariknya, sebuah situs terkenal intelejen Amerika mengutip dan menganggap penting perkataan Battar Adz-Dzamari, bahkan mereka menerjemahkan pernyataannya secara lengkap. Mereka merasa senang dengan isinya yang menyatakan bahwa barisan para mujahidin di Jazirah Arab sudah terpecah belah, meskipun pernyataan tersebut hanyalah dusta.
Tenggang waktu penerjemahan dan pengunggahannya sangat cepat sehingga mencurigakan, karena pernyataan aslinya yang berbahasa arab tidak tersebar luas. Lagi pula situs intelejen itu hanya fokus menerjemahkan dan menyebar luaskan rilisan resmi para mujahidin saja. Sebagai situs perangkat musuh yang bertugas untuk memata-matai pergerakan jihad, tentu ada rahasia di balik sikap situs tersebut yang mengelu-elukan pernyataan yang bersumber dari sosok yang tidak dikenal itu, serta penerjemahannya yang secepat itu.
Ya Allah jagalah hamba-hamba-Mu para mujahidin dari tipu daya musuh-musuh-Mu, yaitu kaum salibis, Rafidhah dan murtadin beserta antek-antek mereka, segala puji bagi Allah rabb semesta alam.
Ayman Mahmud
@___1___al
(aliakram/arrahmah.com)