RIYADH (Arrahmah.com) – Arab Saudi menyambut rencana perilisan dokumen rahasia yang berkaitan dengan serangan 11 September 2001 alias 9/11 di Amerika Serikat (AS).
Pemerintah Arab Saudi berulangkali membantah tuduhan yang menyebut bahwa negara tersebut terlibat dengan peristiwa tersebut.
Terbaru, Kedutaan Besar Arab Saudi di AS dalam sebuah pernyataan menyampaikan bahwa setiap tuduhan yang dialamatkan kepada negaranya mengenai 11 September pasti salah.
Arab Saudi mengatakan, pihaknya tidak memiliki peran dalam pembajakan pesawat yang digunakan dalam serangan 9/11 sebagaimana dilansir Reuters (9/9/2021).
Kedutaan Arab Saudi mengatakan, pihak kerajaan mendukung perilisan semua materi yang terkait dengan penyelidikan AS atas serangan tersebut.
“Seperti yang terungkap dari penyelidikan sebelumnya, tidak ada bukti yang pernah muncul untuk menunjukkan bahwa pemerintah Saudi atau pejabatnya memiliki pengetahuan sebelumnya tentang serangan teroris atau terlibat dalam perencanaan atau pelaksanaannya,” ujar kedutaan tersebut.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif yang berisi pembukaan dokumen rahasia terkait dengan serangan 9/11.
Perintah dikeluarkan beberapa hari sebelum peringatan serangan terhadap Gedung World Trade Center (WTC) yang jatuh pada 11 September ini.
Melansir Sky News (4/9), pembukaan dokumen disebut akan memberi “pencerahan” mengenai informasi rahasia apa saja yang berkaitan dengan serangan 9/11.
Pihak keluarga korban memang telah lama mencari banyak informasi resmi dari pemerintah mengenai serangan itu. Banyak juga yang menentang keterlibatan Biden dalam acara peringatan serangan 9/11 jika dokumen tetap dirahasiakan.
Pada Jumat (3/9), Biden berjanji bahwa pemerintahannya akan terus terlibat dengan para korban dan keluarga korban serangan 9/11. (hanoum/arrahmah.com)