JAKARTA (Arrahmah.id) – Pada Kamis, 6 Maret 2025, banjir bandang melanda Kampung Gumelar, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akibat hujan lebat sejak Rabu malam sehingga menyebabkan Sungai Cipalabuan meluap.
Tragedi ini menelan korban jiwa, termasuk seorang ibu bernama Santi (40) dan putrinya, Nurul (3). Mereka ditemukan tewas dalam kondisi berpelukan saat rumahnya diterjang banjir.
Menurut kesaksian warga sekitar, Santi dan Nurul tidak sempat keluar rumah saat banjir tiba-tiba datang dengan arus deras.
Rumah mereka akhirnya roboh tersapu air, menyebabkan keduanya tertimbun material bangunan sebelum akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
Tim penyelamat dari Kantor SAR Jakarta melakukan pencarian intensif di sekitar lokasi rumah korban yang roboh akibat derasnya aliran banjir sejak Kamis (6/3/2025).
Kasi Operasi Kantor SAR Jakarta, Ahmad Rizkiansyah, mengungkapkan detik-detik saat timnya menemukan jasad ibu dan anak tersebut.
“Kami berhasil menemukan kedua korban pada pukul 13.30 WIB. Keduanya ditemukan dalam kondisi berpelukan dan sudah meninggal dunia,” kata Ahmad Rizkiansyah, yang dikutip Sabtu (8/3/2025).
Banjir bandang yang terjadi di Sukabumi menyebabkan kerusakan luas di wilayah Sukabumi, dengan lebih dari 172 desa terdampak, 31 jembatan hancur, 81 jalan rusak, dan ribuan rumah serta lahan pertanian terendam.
Tragedi ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dan respons cepat terhadap peringatan bencana alam untuk meminimalkan korban jiwa dan kerugian materil.
(ameera/arrahmah.id)