JAKARTA (Arrahmah.com) – Cagub DKI Jakarta yang juga terdakwa penoda agama, BTP alias Ahok, pernah sesumbar bahwa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN 8) Jakarta tak akan terkena banjir lagi
“Sekarang kan nggak ada cerita lagi SMA 8 banjir,” kata Ahok kepada Tim Pemenangan Ahok-Djarot di NAM Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (26/11/2016), dikutip Kompas.
Faktanya hari ini Kamis (16/2/2017) banjir setinggi 70 sentimeter merendam gedung SMAN 8 di Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, membungkam sesumbar terdakwa tindak pidana dengan ancaman minimal lima tahun itu.
Dilaporkan air dari luapan Sungai Ciliwung masuk gedung SMAN 8 sejak pukul 02.00 WIB.
Kepala SMAN 8 Agusman Anwar yang tiba di sekolah pukul 05.30 WIB menyaksikan ketinggian air belum surut, malahan arusnya makin deras.
“Jalan di depan dan sekeliling sekolah tidak bisa lagi dilalui kendaraan bermotor. Jaringan listrik juga dimatikan,” ucap Agusman dalam penjelasan resminya yang disebarkan melalui media sosial WhatsApp orang tua siswa, dikutip Tempo
Wakil Kepala SMAN 8 Bidang Sarana dan Prasarana Teguh Prianto menjelaskan, ruang kelas yang terendam air adalah kelas X (A-G), XI (A-F), dan XII IPA. Banjir setinggi 70 cm juga merendam ruang Sasana Krida, OSIS, komite sekolah, kantin, dan piket. Sedangkan masjid sekolah terendam sedalam 15 cm.
Teguh Prianto sudah ada di sekolah sejak Rabu malam kemarin setelah ada informasi bahwa Bendung Katulampa di hulu Sungai Ciliwung berada dalam status siaga 2. “Biasanya, kalau sudah siaga 2 di Katulampa, sekolah kami selalu kebanjiran,” katanya.
“Hujan deras di bagian hulu Sungai Ciliwung menyebabkan kenaikan tinggi muka air Sungai Ciliwung di Katulampa mencapai 15 sentimeter, sehingga masuk pada level siaga 2 atau kritis,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis pada Rabu petang kemarin.
Teguh berharap pemerintah mempercepat proyek penyodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, sehingga banjir kiriman dari Kabupaten Bogor tidak selalu merendam sekolah. “Kegiatan belajar dan mengajar jadi terganggu,” tuturnya.
Memang setiap musim hujan dan Bendung Katulampa berada dalam status siaga 2, kawasan Bukit Duri selalu terendam air. Pimpinan SMAN 8 telah membuat tanggul dan bersama orang tua membuat satuan tugas penanganan banjir. Namun, pada banjir kali ini, tanggul itu terlimpas air dari Sungai Ciliwung.
(azm/arrahmah.com)