SEMARANG (Arrahmah.id) – Setidaknya sekitar 5.000 keluarga di dua kelurahan di Semarang Utara, Jawa Tengah, hingga hari ini masih terdampak banjir akibat naiknya air laut atau rob.
“Dua kelurahan yang terdampak, yakni Bandarharjo dan Tanjung Emas,” kata Camat Semarang Utara, Aniceto Magno Da Silva, pada Rabu (25/5) seperti dilansir Antara.
Anicento mengatakan bahwa warga memilih bertahan meski banjir rob masih melanda kawasan itu. Hingga Rabu (25/5) banjir setinggi 20 cm masih menggenangi beberapa daerah di sekitar Pelabuhan Tanjung Mas.
Meski demikian, lanjut dia, ketinggian air diperkirakan akan meningkat saat puncak rob terjadi.
Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Semarang yakni menyiapkan dapur darurat di Kantor Kecamatan Semarang Utara.
“Setiap hari disiapkan 2.000 hingga 3.000 bungkus nasi bagi warga terdampak banjir rob,” katanya.
Selain itu, Anicento menambahkan bahwa posko kesehatan juga disiapkan untuk warga yang mengalami gangguan kesehatan.
“Ada empat unit ambulans juga disiapkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan,” ungkapnya.
Sebelumnya, banjir rob atau air pasang yang melimpah ke daratan dengan ketinggian dua meter lebih melanda kawasan pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (23/5), khususnya daerah di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas.
Ribuan pekerja dari sejumlah pabrik yang berada di kawasan industri Pelabuhan Tanjung Emas berusaha menyelamatkan diri dari peristiwa tersebut.
Selain sepeda motor dan mobil, ribuan unit mesin jahit serta mesin produksi pada sejumlah pabrik juga terendam banjir rob.
Puluhan kontainer atau peti kemas yang berada di Pelabuhan Tanjung Emas juga tampak terendam banjir rob yang terjadi bersamaan dengan gelombang tinggi, serta diperparah dengan jebolnya tanggul laut di kawasan pelabuhan. (rafa/arrahmah.id)