AKKAR (Arrahmah.com) – Palang Merah Libanon menyelamat lebih dari 500 orang dari kamp pengungsi Semmaqieh di Akkar pada Senin (7/1/2019), setelah tenda-tenda mereka direndam banjir ketika badai Norma menghantam Libanon dengan angin kencang, salju lebat dan curah hujan yang tinggi.
Kendaraan Palang Merah memindahkan 100 keluarga Suriah ke pemukiman lain yang aman dari banjir, dan sekolah-sekolah terdekat, tempat badan pengungsi PBB mendistribusikan selimut dan kasur, lansir Zaman Alwasl.
Gubernur Akkar, Imad Labaki, memerintahkan sekolah untuk tetap dibuka sebagai tempat berlindung sampai badai mereda dan akomodasi alternatif ditemukan.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Marwan Hamadeh mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa liburan musim dingin untuk sekolah umum dan kejuruan yang berlokasi di daerah pada ketinggian 700 meter dan lebih tinggi, akan diperpanjang karena kondisi cuaca.
Sekolah swasta memiliki hak prerogatif untuk memutuskan apakah mereka akan membuka pintu atau tidak.
Hamadeh mengatakan dia akan mengeluarkan pernyataan lain tentang status sekolah pada Rabu (9/1).
Kecepatan angin mencapai 100 kilometer per jam, dan wilayah utara menjadi yang terkuat. Hujan akan turun secara sporadis di pagi hari dan mulai meningkat sekitar siang hari.
“Suhu akan turun sedikit dan salju akan turun di ketinggian 900 meter dan akan mencapai 700 meter ke bawah di berbagai daerah,” ujar sumber dari Departemen Meteorologi bandara Beirut mengatakan kepada Daily Star.
Dalam perkiraan pada Senin (7/1) pagi, Departemen Meteorologi memperingatkan bahwa hujan deras dapat menyebabkan banjir di beberapa daerah dan bahkan tanah longsor. Pasukan Keamanan mengulangi peringatannya kepada warga untuk tidak mengambil jalan pegunungan kecuali jika diperlukan dan untuk memeriksa status jalan sebelum melakukan perjalanan. (haninmazaya/arrahmah.com)