DHAKA (Arrahmah.com) – Sejumlah pengungsi Muslim Rohingya telah terdampar di Bangladesh setelah banjir bandang menyapu tenda dan barang darurat mereka, beberapa hari setelah mereka lolos dari kekerasan di tangan militer Myanmar.
Anadolu Agency melaporkan pada Rabu (20/9/2017) bahwa di sepanjang perbatasan Bangladesh dengan Myanmar, ratusan pengungsi terlihat berjalan melalui air banjir saat mereka berusaha mencari keselamatan.
Banjir tersebut dikatakan telah mencapai daerah perbatasan, sekitar 80 kilometer selatan kota Cox’s Bazar, Selasa (19/9), yang menyapu bersih semua harta yang tersisa milik para pengungsi, yang kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak.
Rashida Mujeeb adalah salah satu korban yang sangat mencari perlindungan dan masa depan yang lebih baik bagi ketiga anaknya yang masih kecil.
Ibu yang berusia 34 tahun itu mengatakan bahwa dia sendirian karena suaminya dibunuh oleh tentara Myanmar di provinsi Maungdaw. Dia meninggalkan rumahnya dengan dengan sedikit harta yang tersisa yang dia kumpulkan, dan sekarang banjir bandang di Bangladesh bahkan menyingkirkan semuanya itu darinya.
“Kami berjalan selama lima hari untuk sampai ke sini dari Rakhine tapi sekarang semua barang kami yang tersisa telah lenyap,” kata Rashida.
Seperti Rashida, ratusan pengungsi lainnya terlihat sangat berusaha melindungi anak-anak dan barang-barang mereka dari daerah terendam.
Solim Hossain, seorang pengungsi berusia 67 tahun, yang tampak tersesat di antara kerumunan orang banyak, mengatakan: “Saya tidak tahu harus berbuat apa.”
Sejak 25 Agustus, lebih dari 421.000 orang Rohingya telah menyeberang dari negara bagian Myanmar di Rakhine ke Bangladesh, menurut PBB.
Para pengungsi tersebut melarikan diri dari agresi militer terbaru di mana pasukan keamanan dan gerombolan Buddha membunuh laki-laki, perempuan dan anak-anak, menjarah rumah dan membakar desa Rohingya. Menurut Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hasan Mahmood Ali, sekitar 3.000 orang Rohingya tewas dalam tindakan keras tersebut. (althaf/arrahmah.com)