FARS (Arrahmah.id) – Sedikitnya delapan orang tewas dalam banjir bandang di selatan Iran akibat hujan lebat yang diperkirakan akan berlangsung hingga akhir pekan ini, media pemerintah melaporkan.
“Menyusul banjir dan hujan dalam beberapa hari terakhir di wilayah selatan negara itu, kami telah melihat peningkatan korban dan kematian,” kata juru bicara layanan penyelamatan nasional Mojtaba Khaledi pada Selasa (4/1/2022), dikutip oleh kantor berita negara IRNA.
“Sejauh ini delapan orang tewas dan dua masih hilang,” kata Khaledi, seraya menambahkan bahwa 14 lainnya terluka.
Lima dari kematian terjadi di provinsi Fars, kata pejabat manajemen krisis lokal Rahim Azadi kepada kantor berita negara.
Seorang pejabat setempat mengatakan pada hari Senin bahwa setidaknya dua orang tewas dalam banjir bandang di provinsi tersebut.
Hujan deras merusak “pertanian, infrastruktur, perumahan perkotaan dan pedesaan”, kata Azadi.
Bulan Sabit Merah Iran telah menyediakan “akomodasi darurat untuk lebih dari 3.000 orang, dan lebih dari 20.000 telah menerima bantuan”, kata kepala operasi penyelamatan dan daruratnya Mehdi Valipour kepada televisi pemerintah.
“Rumah-rumah terendam banjir dan infrastruktur seperti jalan dan sistem komunikasi rusak,” katanya, seraya menambahkan bahwa lebih dari 500 tim memberikan bantuan di beberapa bagian selatan dan timur negara itu.
Gambar yang diterbitkan oleh Bulan Sabit Merah menunjukkan personelnya mendirikan tenda di gedung olahraga dan membantu mobil yang terjebak di jalan yang banjir atau terjebak di daerah pegunungan yang tertutup salju.
Operasi bantuan sedang berlangsung di 87 kota di lebih dari setengah dari 31 provinsi Iran, tambahnya.
Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi telah meminta otoritas lokal di provinsi Fars, Hormozgan, Kerman, dan Sistan dan Baluchestan untuk menggunakan “semua sumber daya dan kapasitas mereka” untuk membantu penduduk, lapor IRNA.
Presiden Ebrahim Raisi menginstruksikan Menteri Energi Ali Akbar Mehrabian untuk memeriksa daerah yang dilanda banjir di provinsi Sistan dan Baluchestan, dan Hormozgan, tambahnya.
Cuaca seperti itu diperkirakan akan berlangsung hingga Jumat, kata seorang pejabat dari badan meteorologi Iran kepada televisi pemerintah.
Cuaca buruk telah mempengaruhi tidak hanya Iran selatan tetapi juga negara-negara Arab di Teluk dalam beberapa hari terakhir, dengan beberapa mengeluarkan peringatan cuaca.
Hujan deras telah melanda Uni Emirat Arab, termasuk Dubai dan Abu Dhabi, dan menyebabkan banjir yang meluas di wilayah tersebut.
Pihak berwenang di Oman melaporkan hujan lebat pada Selasa, meminta warga untuk menghindari menuju lembah dan pantai karena naiknya permukaan air, kantor berita resmi Oman melaporkan. (haninmazaya/arrahmah.id)