JAKARTA (Arrahmah.id) – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengungkapkan banjir lahar dingin berpotensi terjadi kembali di 28 jalur Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar).
Risma menerangkan hal itu dapat terjadi jika adanya erupsi yang kembali terjadi di Gunung Marapi dan setelah itu turun hujan.
Ia menjelaskan, material vulkanik setelah erupsi masih tertahan di atas. Sehingga, jika hujan turun, material itu akan ikut terbawa ke bawah.
“Di atas itu masih erupsi dan itu masih tertahan material-material dan ada kemungkinan kalau hujan ada lahar baru,” kata Risma di Gedung Kemensos, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2024).
Risma mengungkapkan, saat ini ada 28 jalur lahar dingin yang mengalir dari Gunung Marapi. Yang kemungkinan lahar dingin susulan akan melintas di titik tersebut berdasarkan ahli yang telah dimintai keterangan oleh pihaknya.
“Nah ini yang enggak bisa mengontrol. Dia sudah punya jalurnya. Dia keluar di 28 jalur itu,” ujarnya
Sementara itu, pihaknya juga mendapatkan keterangan dari Bupati Agam, kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 1975.
“Artinya ini berulang,” ucap Risma.
Sebelumnya, Ia mengatakan telah memerintahkan stafnya untuk menyiapkan area pengungsian sementara yang jauh dari jalur lahar dingin.
“Kemudian memerintahkan staf saya untuk menyiapkan area untuk pengungsian yang sementara. Ini pengungsian untuk terutama lansia, anak anak dan perempuan. Mereka bisa mengungsi di situ sampai nanti kondisi aman,” jelas Risma.
Risma mengaku pekan depan dirinya akan berkunjung kembali ke Sumbar mendampingi Presiden Jokowi untuk meninjau area tersebut.
“Insya Allah nanti selasa saya juga akan ke sana lagi mendampingi bapak presiden yang juga akan ke sana. Ini akan saya perdalam lagi supaya ke depannya tidak ada korban lagi,” jelasnya.
(ameera/arrahmah.id)