TRENGGALEK (Arrahmah.com) – Musibah banjir bandang dan tanah longsor menimpa wilayah Kabupaten Trenggalek. Dilaporkan seorang meninggal dunia akibat musibah ini. Sungai Tawing meluap sehingga merendam ribuan rumah di beberapa desa di Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur. Sebelumnya hujan deras mengguyur wilayah itu pada Selasa (16/8/2016) pukul 21.00 WIB hingga Rabu pagi. Puncak banjir terjadi pada Rabu pukul 04.00-07.00 WIB dengan ketinggian antara 50-50 cm. Pada pukul 13.30 WIB, sebagian banjir mulai surut di beberapa wilayah.
Wilayah ini untuk kesekian kalinya terendam banjir. Jika sebelumnya Senin (15/8) beberapa desa di Kecamatan Munjungan diterjang banjir bandang yang menyebabkan 935 kepala keluarga (kk) terdampak. Pada Rabu (17/8) pukul 20.00 Wib, banjir kembali merendam 11 desa di Kecamatan Gandusari.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banjir menyebabkan satu orang atas nama Laminto (53) luka-luka, tangan kanan patah tertimpa kandang sapi. Korban dirawat di RSUD Dr Iskak Tulungagung.
Banjir menyebabkan sekitar 4.991 rumah terendam banjir setinggi 50-150 cm. Sebaran rumah warga yang terendam banjir adalah: Desa Jajar 200 kk, Desa Ngrayung 152 kk, Desa Sukorejo 970 kk, Desa Wonorejo 2503, Desa Gandusari 500 kk, Desa Wonoanti 120 kk, Desa Widoro 275 kk, Desa Karanganyar 250 kk, Desa Melis 11 kk, dan Desa Krandegan 10 kk.
“Selain itu banjir juga merendam lahan pertanian yang rusak terdiri dari 48 hektar yaitu: 40 hektar di Desa Krandegan, 6 hektar di Desa Karanganyar dan 2 hektar di Desa Widoro,” ujar Sutopo sesaat lalu.
Kerugian lain adalah pada peternakan dan perikanan dimana: 10 buah kolam ikan lele milik H. Makin di Desa wononejo yang terletak di RT 21 Desa Sukorejo diperkirakan kerugian Rp 1 milyar, 1 ekor sapi hilang mlik Giman Ds Ngrayung, dan 2 ekor kambing milik Jumari RT 01 Desa Jajar.
“Dan dampak lain adalah rusaknya jembatan, jalan dan kerusakan bangunan perkantoran,” sebut Sutopo menambahkan.
Sutopo menambahkan, akibat hujan deras juga telah menyebabkan longsor di Trenggalek. Longsor menimpa rumah di Dusun Balang Desa Senden Kecamatan Kampak sehingga roboh dan menyebabkan seorang meninggal dunia yaitu Mukilah (80). Di tempat lain longsor menimpa rumah di Desa Ngembel Kecamatan Watulimo.
Upaya penanganan darurat telah dilakukan. BPBD Kabupaten Trenggalek telah melakukan distribusi logistik. Tagana mendirikan dapur umum di Kantor Kecamatan Gandusari. BPBD Jawa Timur melakukan pengiriman logistik dan sandang. Dan BPBD Trenggalek dan BPBD Jawa Timur masih melakukan pendataan secara menyeluruh.
“Masyarakat diminta selalu waspada terkait ancaman banjir dan longsor di musim kemarau. Anomali cuaca dan menguatnya La Nina telah meningkatkan curah hujan secara nyata. Potensi hujan masih akan terus berlangsung,” demikian Sutopo.
(azm/arrahmah.com)