KERALA (Arrahmah.com) – Sedikitnya 28 orang tewas di negara bagian Kerala, India selatan setelah hujan lebat yang menyebabkan tanah longsor dan banjir yang memutus beberapa daerah, kata pihak berwenang, Jumat (9/8/2019).
Lebih dari 64.000 orang dievakuasi dan Bandara Internasional Cochin, bandara tersibuk di negara bagian yang populer dengan turis, ditutup, lansir Reuters.
Bandara, yang terletak di sepanjang tepi sungai Periyar, akan ditutup hingga setidaknya pukul 15.00 waktu setempat pada Ahad (11/8), meskipun Angkatan Laut India telah membuka lapangan udara di pangkalan angkatan laut untuk digunakan oleh penerbangan komersial, kata para pejabat.
Hujan musiman dari Juni hingga September menyebabkan kematian dan pengungsian massal di seluruh Asia Selatan setiap tahun, tetapi hujan ini juga mengirimkan lebih dari 70% curah hujan di India dan sangat penting bagi petani.
Kerala dilanda banjir dahsyat Agustus lalu yang menewaskan lebih dari 200 orang dan mempengaruhi lebih dari 5 juta. Banjir tersebut menjadi yang terburuk yang melanda negara bagian dalam hampir seabad, menyebabkan kerusakan ladang, rumah, dan infrastruktur lainnya.
Dalam banjir terakhir, puluhan orang dikhawatirkan terperangkap setelah terjadi tanah longsor di distrik Wayanad dan Malappuram. Tim penyelamat telah menemukan tujuh mayat dan pemerintah negara bagian berencana untuk menerbangkan peralatan penyelamat ke daerah itu, kata Kepala Menteri Kerala Pinarayi Vijayan.
Cuaca buruk menghambat operasi penyelamatan dan tim penyelamat menghadapi ancaman tanah longsor susulan, kata Vijayan.
“Jumlah korban bisa meningkat karena banyak orang masih terjebak di bawah puing-puing,” kata seorang pejabat pemerintah Kerala, yang tidak mau disebutkan namanya.(haninmazaya/arrahmah.com)