KABUL (Arrahmah.id) – Kementerian Negara Urusan Manajemen Bencana Imarah Islam Afghanistan melaporkan kematian 14 orang akibat banjir di negara ini selama tiga hari terakhir.
Janan Saiq, juru bicara kementerian tersebut, mengatakan bahwa sebagai akibat dari banjir dan curah hujan di 14 provinsi, 140 rumah penduduk telah hancur, dan lebih dari 2.000 hewan ternak mati.
“Dalam tiga hari terakhir, akibat hujan, sekitar 14 warga kami meninggal dunia, dan satu orang hilang. Sebanyak 140 rumah telah hancur seluruhnya atau sebagian,” kata Janan Saiq, seperti dilaporkan Tolo News (5/5/2024).
Pada saat yang sama, Mohammad Ashraf Haqshenas, juru bicara Kementerian Pekerjaan Umum, mengatakan bahwa beberapa jalan di provinsi Badakhshan, Takhar, Ghor, dan Nuristan telah diblokir untuk sementara waktu karena tanah longsor dan banjir.
“Beberapa jalan di provinsi Takhar, Badakhshan, Ghor, dan Nuristan, yang telah ditutup sementara untuk lalu lintas karena banjir dan tanah longsor yang sedang berlangsung, sedang segera dibersihkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum,” tambahnya.
Penduduk dari berbagai provinsi melaporkan kerugian finansial yang signifikan akibat banjir ini dan meminta pemerintah untuk mengatasi tantangan mereka.
Seorang warga bernama Farah mengatakan: “Banjir telah merenggut nyawa anak-anak, menghancurkan tanah dan jembatan.”
Seorang warga Ghor menyatakan: “Harapan kami adalah agar pemerintah membantu sesama warga yang terjebak, dan membantu mereka yang harta bendanya rusak.”
Kementerian Negara Urusan Penanggulangan Bencana melaporkan pada 1 Mei bahwa akibat curah hujan dan banjir dalam satu hari, lima orang meninggal dunia dan satu orang lagi terluka. (haninmazaya/arrahmah.id)