ETHIOPIA (Arrahmah.com) – Sekitar 100 orang telah tewas akibat banjir dan tanah longsir di Ethiopia yang dimulai sejak bulan lalu.
Setidaknya 20.000 keluarga telah kehilangan tempat tinggal, menurut PBB, sementara para pejabat lokal mengatakan sejumlah orang masih dinyatakan hilang.
Organisasi bantuan mengantisipasi banjir lanjutan yang bisa menggusur puluhan ribu orang.
“Orang-orang mengalami kerugian berbeda-beda. Ada yang tanamannya rusak, ternaknya hilang dan dalam kasus yang lebih ekstrim, mereka kehilangan seluruh rumah mereka dan benar-benar menjadi miskin,” ujar Paul Handley, pejabat dari OCHA di Ethiopia seperti dilansir Al Jazeera pada Jum’at (20/5/2016).
Banjir juga telah menghambat distribusi bantuan penting untuk daerah yang terkena dampak kekeringan.
Situasi ini diperburuk karena lebih dari 10 juta orang telah dipaksa untuk mengandalkan bantuan setelah negara itu mengalami kekeringan terburuk dalam beberapa dasawarsa yang berlangsung setidaknya selama satu tahun.
Handley mengatakan enam daerah yang terkena dampak sudah berada dalam situasi berbahaya terkait dengan keamanan pangan.
“Disini 10,2 juta orang telah kami bantu,” ujarnya.
“Tapi sekarang mereka juga terkena banjir. Ini benar-benar menambah situasi yang sudah mengerikan.” (haninmazaya/arrahmah.com)