JAKARTA (Arrahmah.com) – Hujan yang mengguyur Jakarta pada 1 Januari 2020 disebut sebagai curah hujan tertinggi sejak 24 tahun terakhir.
“Curah hujan kemarin adalah yang tertinggi selama 24 tahun terakhir berdasarkan data sejak 1996,” kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Kamis (2/1/2019), lansir Detikcom.
Curah hujan tertinggi tercatat berlokasi di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Curah hujan itu diukur per hari.
“Data curah hujan dengan intensitas tertinggi kemarin 377 mm/hari di Halim,” ungkap Dwikorita.
Dwikorita mengungkapkan data curah hujan terkait banjir besar di Jakarta dari tahun-tahun sebelumnya.
Dwikorita juga mengingatkan bahwa prakiraan potensi hujan lebat awal tahun di Jabodetabek masih akan berlangsung hingga tujuh hari ke depan.
Hal itu disampaikan Dwikorita dalam Rapat Koordinasi Banjir Jabodetabek di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (2/1).
“Potensi hujan lebat 2-7 januari di jabodetabek,” kata Dwikorita. Oleh karena itu masyarakat diharap waspada terhadap potensi banjir dan longsor serta angin kencang.
Lebih lanjut prakiraan cuaca yang terjadi di Jabodetabek rata-rata diawali pada pagi hari berawan, siang hingga malam hujan. Meskipun sudah diprediksi, cuaca dapat sewaktu-waktu berubah karena anomali cuaca.
Sementara itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengatakan siap membantu menanggulangi banjir besar akibat cuaca ekstrem yang terjadi di Jabodetabek sejak Selasa (31/12) dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dinyatakan pada Rapat Koordinasi Banjir Jabodetabek di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (2/1).
BPPT akan menggunakan TMC untuk percepatan penurunan hujan. BPPT merencanakan akan menurunkan hujan ke Selat Sunda atau Lampung, namun jika arah angin ke timur akan di turunkan ke waduk-waduk seperti Jatiluhur dan Jatigede.
(ameera/arrahmah.com)