KABUL (Arrahmah.com) – Banjir bandang yang disebabkan oleh hujan lebat telah menewaskan sedikitnya 35 orang di Afghanistan, menghanyutkan rumah-rumah dan memutuskan akses ke desa-desa terpencil di seluruh bagian negara itu, kata para pejabat, Sabtu (30/3/2019).
Banjir hebat yang dimulai Jumat pagi (29/3) ini menewaskan sedikitnya 12 orang di provinsi utara Faryab dan 10 orang di provinsi barat Herat, kata Hashmat Bahaduri, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (ANDMA) Afghanistan.
Delapan orang tewas di provinsi Badghis di barat dan lima di provinsi Balkh di utara, kata Bahaduri kepada AFP, seraya menambahkan bahwa lebih dari 3.000 rumah telah hancur.
Di Herat, 10 distrik dan beberapa bagian kota Herat terkena dampaknya, kata Jailani Farhad, juru bicara gubernur provinsi.
“Ratusan rumah telah hancur dan ribuan lainnya mengungsi,” katanya.
Mir Gulabuddin Miri, direktur Bulan Sabit Merah Afghanistan di Herat, mengatakan akses ke beberapa daerah telah terputus, mencegah tim dari menjangkau orang-orang yang terkena dampak.
“Kerusakannya sangat besar. Lebih dari 12 daerah di provinsi ini ada dalam kondisi yang sangat buruk, orang-orang kehilangan rumah mereka. Kami hanya bisa menyediakan makanan dan selimut sejauh ini,” katanya.
Pekerja bantuan di provinsi utara Faryab dan Balkh juga telah berjuang untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada keluarga yang terkena dampak.
“Kami telah mengirimkan bantuan makanan dan non-makanan kami untuk keluarga yang terkena dampak, tetapi skala bencana sangat besar. Kami membutuhkan lebih banyak bantuan kemanusiaan,” seorang juru bicara ANDMA di Afghanistan utara mengatakan kepada AFP.
Upaya penyelamatan dan pengiriman bantuan setelah bencana seperti longsor dan banjir bandang – yang sering melanda ketika salju mencair di musim semi – sering terhambat oleh kurangnya peralatan di Afghanistan.
Infrastruktur yang buruk juga menyulitkan pekerja bantuan untuk mencapai daerah yang terisolasi.
Awal bulan ini, sedikitnya 20 orang tewas oleh banjir bandang yang disebabkan oleh hujan lebat yang menyapu ribuan rumah dan kendaraan di provinsi Kandahar selatan. (Althaf/arrahmah.com)