BOJONEGRO (Arrahmah.com) – Sedikitnya 250 rumah yang tersebar dienam RT di Desa Talun, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Bojonegoro terendam banjir bandang. Selain itu, dua rumah warga ambrol akibat tidak kuat menahan derasnya air yang mengalir, Senin (28/04/2014).
Dua rumah yang ambrol tersebut yakni milik Munaim dan Muntamah yang berada Rt8/Rw 2. Rumah warga yang ambrol tersebut berdinding kayu dan menghadap langsung kearah aliran air. Air mengalir deras dari areal persawahan. Aliran air tersebut berasal dari tampungan air di Sungai Mekuris, Kecamatan setempat. “Air datang secara mendadak dan mengalir deras sekali,” kata Muntamah, seperti dilansir beritajatim.
Saat itu dia sedang membereskan barang-barang. Tiba-tiba terdengar tiang penyangga rumahnya ambrol. Mendengar hal tersebut kemudian ia berusaha menyelamatkan diri. Sedangkan barang-barang rumah tangga yang belum sempat diselamatkan hilang terseret arus. “Saat itu sekitar Pukul 07.00 Wib tiba-tiba tembok kayu depan ambrol,” jelasnya.
Banjir bandang yang ada di Desa Talun tersebut sedikitnya menggenang enam RT, diantaranya RT 7, 8, 9, 10 dan sebagian RT 1 dan RT 4. Rata-rata kedalaman air satu lutut orang dewasa dan ada pula di beberapa titik yang sampai pinggang orang dewasa. “Kurang lebih ada 250 rumah yang tergenang,” ujar Kepala Desa Talun, Zainal Abidin.
Dia mengatakan, banjir tersebut akibat dari jebolnya tanggul Karang Dowo di Kali Sumber. Akibatnya, jalan penghubung antara Talun bagian selatan tergenang air, dan tanaman padi milik warga pun banyak yang terseret arus. “Sekitar tiga puluh hektar padi tergenang,” tambahnya..
Umumnya tanaman padi tersebut baru berusia satu minggu. Terihat bibit padi banyak yang mengambang. Dan ada pula yang baru dipupuk kemarin. Sunti, salah satu petani tampak sedih, baru saja kemarin dia memupuk padi miliknya dan hari ini sudah kebanjiran. “Baru saja kemarin dirabuk (pupuk, red),” ungkapnya.
Di Kecamatan Sumberejo sendiri, kata Camat Sumberejo, Mahmudin sedikitnya ada delapan desa yang tergenang banjir bandang. Pada malam hari banjir terjadi di Desa Mlinjeng dan terus mengalir ke daerah hulu Karangdowo, Bogangin, Sumberejo, Sumuragung, Banjarsari, Prayungan Selatan dan Desa Talun. “Sebelumnya enam tahun yang lalu sudah pernah banjir seperti ini, tapi sekarang lebih tinggi,” jelasnya.
Mantan Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Bojonegoro itu menjelaskan, pada Pukul 09.00Wib-10.00Wib air datang dari Desa Panjang dan Tondomulo Kecamatan Kedungadem. “Air terkumpul di Mlinjeng dan kali mekuris meluap. Akibat hujan deras di desa Tondomulo, dan Panjang,” lanjutnya.
Pihak Kecamatan, lanjut dia, sejak dini hari sudah terjun ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Air kini terus mengalir ke daerah Kecamatan Kanor dan Boureno. Sementara, jumlah kerugian material akibat banjir bandang tersebut belum bisa diprediksi. “Kita sekarang masih mengumpulkan data, termasuk berapa hektar lahan pertanian yang terendam,” pungkasnya. (azm/arrahmah.com)