COX’S BAZAR (Arrahmah.id) — Hujan lebat selama dua pekan menyebabkan banjir bandang di Bangladesh tenggara. Sedikitnya 55 orang tewas dan lebih dari satu juta orang terdampak.
Empat distrik yang paling terdampak sejak 1 Agustus 2023 menewaskan 21 orang di Cox’s Bazar, 19 di Chittagong, 10 di Bandarban dan lima di Rangamati.
“Ini adalah beberapa hujan terberat dalam beberapa tahun terakhir,” kata kepala Departemen Meteorologi Bangladesh, Azizur Rahman, dikutip dari AFP (14/8/2023).
Dia mengatakan 312 milimeter (12 inci) curah hujan tercatat pada 7 Agustus saja.
Para pejabat mengatakan hujan deras mengguyur wilayah itu hingga 11 Agustus, memicu banjir bandang yang menyebabkan sungai meluap dan menggenangi ratusan desa.
“Di Cox’s Bazar sekitar 600.000 orang terkena dampak banjir. Setidaknya 21 orang tewas,” kata administrator distrik Shaheen Ibrahim kepada AFP.
Komisaris pengungsi, Mizanur Rahma, mengatakan empat orang pengungsi Rohingya tewas, termasuk seorang anak dan ibunya yang terkubur di bawah tanah longsor.
“Kami telah memindahkan sekitar 2.000 orang ke tempat-tempat aman yang berisiko longsor di kamp-kamp tersebut,” katanya.
Ratusan desa terendam banjir di Chittagong, kota terbesar kedua di Bangladesh dan rumah bagi pelabuhan terbesarnya, yang menurut penduduk merupakan salah satu banjir terparah dalam beberapa dasawarsa.
“Banjir merusak setidaknya 5.000 rumah jerami,” kata administrator distrik Abul Bashar Mohammed Fakhruzzaman.
“Sedikitnya 19 orang tewas akibat banjir. Kami menemukan beberapa mayat dari sungai Sangu setelah banjir surut dalam beberapa hari terakhir. Sekitar 450.000 orang terkena dampak banjir,” tambahnya.
Transportasi antara Chittagong dan Cox’s Bazar terputus selama beberapa hari dan rel kereta api yang baru dibangun rusak, katanya.
Hujan juga memicu banjir bandang besar di distrik perbukitan Bandarban. Administrator Shah Mujahid Uddin mengatakan sedikitnya 10 orang tewas.
Lima orang tewas di distrik perbukitan Rangamati, tempat hujan lebat menghentikan sekitar 23.000 orang, kata administrator Mosharraf Hossain.
Pihak berwenang Bangladesh telah mengirim makanan dan bantuan ke wilayah yang paling parah terkena dampak, kata Shahina Sultana, seorang pejabat senior pemerintah di wilayah Chattogram, nama baru untuk Chittagong.
Ia mengatakan lima orang masih hilang. “Pemerintah melakukan segala daya untuk mendukung rakyat,” tambahnya. (hanoum/arrahmah.id)