LAGOS (Arrahmah.id) — Sebuah bangunan tujuh lantai yang belum selesai runtuh di ibu kota komersial Nigeria, Lagos. Sedikitnya dua orang tewas dan lebih banyak lagi terjebak pada Ahad (4/9/2022), kata otoritas penyelamat.
Runtuhnya bangunan biasa terjadi di negara terpadat di Afrika, di mana banyak yang tinggal di struktur bobrok dan peraturan keselamatan konstruksi sering diabaikan.
Bangunan ambruk tujuh lantai itu runtuh di kawasan komersial Lagos, dengan struktur yang hampir rata rata, menurut foto-foto yang dirilis oleh petugas penyelamat.
“Dua jasad telah ditemukan dari puing-puing pada hari Minggu,” Ibrahim Farinloye dari Badan Manajemen Darurat Nasional (NEMA) mengatakan kepada AFP seperti dikutip dari Africanews (6/9).
Setidaknya empat orang lainnya diyakini terperangkap di dalam, dan operasi penyelamatan berlangsung, kata otoritas penyelamat setempat.
Sejauh ini tidak ada alasan yang diberikan untuk penyebab bangunan runtuh tersebut.
Penegakan peraturan keselamatan dan penggunaan bahan yang buruk telah disorot sejak November tahun 2021 lalu, setelah sebuah bangunan bertingkat tinggi yang sedang dibangun runtuh di Distrik Ikoyi di Lagos, menewaskan sedikitnya 45 orang.
10 orang tewas ketika sebuah bangunan tiga lantai runtuh di daerah Ebute-Metta di Lagos pada Mei tahun 2022 ini.
Pada bulan Januari, tiga orang, termasuk dua anak, tewas dan 18 lainnya diselamatkan ketika sebuah gereja runtuh di negara bagian Delta selatan.
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari telah menyerukan peningkatan standar konstruksi, menyebut frekuensi runtuhnya bangunan “semakin memalukan”.
Sejak 2005, setidaknya 152 bangunan runtuh di Lagos, menurut seorang peneliti universitas Afrika Selatan yang menyelidiki bencana konstruksi.
Pengerjaan yang buruk, bahan berkualitas rendah dan korupsi untuk mengabaikan pengawasan resmi sering disalahkan atas bencana bangunan Nigeria. (hanoum/arrahmah.id)