ABU DHABI (Arrahmah.com) – Uni Emirat Arab (UEA) dan Republik Myanmar telah menandatangani kesepakatan bersama untuk menjalin hubungan diplomatik, WAM melaporkan kemarin (10/11/2020).
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh perwakilan tetap UEA untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Lana Zaki Nusseibeh, dan mitranya dari Burma, Kyaw Moi Tun.
Perjanjian bersama tersebut menekankan kepentingan bersama kedua negara sambil menyerukan saling pengertian dan memperkuat hubungan persahabatan dan kerja sama di seluruh tingkat politik, ekonomi, dan sosial.
Selama penandatanganan, Nusseibeh mengatakan bahwa UEA “berharap untuk mengembangkan hubungan dengan Myanmar berdasarkan kepentingan dan prioritas bersama,” menambahkan bahwa negaranya “ingin bekerja sama dengan Myanmar untuk membuka kemitraan masa depan dalam melayani aspirasi negara-negara dan rakyat di kawasan itu.”
Para diplomat membahas hubungan bilateral dan peluang kerja sama di PBB. Mereka juga membahas “situasi Rohingya dan perlunya saluran komunikasi terbuka.” Yang terakhir diumumkan sebagai prioritas untuk Organisasi Kerjasama Islam (OKI), yang saat ini dipimpin oleh UEA.
Abu Dhabi telah mengirimkan bantuan medis ke Myanmar untuk mendukung negara itu dalam perang melawan virus corona.
Penumpasan brutal militer Myanmar pada 2017 memaksa hampir 750.000 Muslim Rohingya meninggalkan rumah mereka untuk mendapatkan perlindungan yang aman di Bangladesh.
Hampir satu juta orang Rohingya sekarang tinggal di kamp pengungsi terbesar di dunia di Cox’s Bazar di negara tetangga.
Penyelidik PBB menuduh militer memiliki “niat genosidal” dan “contoh tekstual pembersihan etnis” dalam kampanye mereka melawan Rohingya. (Althaf/arrahmah.com)