DHAKA (Arrahmah.com) – Bangladesh akan menandatangani enam Nota Kesepahaman (MoU) dengan Brunei selama kunjungan Perdana Menteri Sheikh Hasina ke Kerajaan tersebut, demikian dilansir bdnews24, kemarin (19/4/2019).
Hasina akan meninggalkan Dhaka pada 21 April untuk kunjungan resmi tiga hari ke Brunei atas undangan Sultan Haji Hassanal Bolkiah.
Selain itu, nota diplomatik juga dapat ditukar dengan pengabaian persyaratan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan resmi kedua negara, Menteri Luar Negeri Bangladesh, AK Abdul Momen, mengatakan pada konferensi pers Kamis (18/4).
Momen mengatakan bahwa kesepakatan itu akan meningkatkan hubungan perdagangan antara kedua negara dengan Brunei yang memiliki kapasitas untuk berinvestasi di berbagai sektor di Bangladesh.
Kedua perdana menteri juga akan membahas masalah pengungsi Rohingya karena Brunei adalah anggota dari negara-negara Asia Tenggara yang mengelompokkan ASEAN, yang memiliki pengaruh atas Myanmar.
Menteri luar negeri mengatakan diskusi akan berpusat pada repatriasi yang aman dari pengungsi Rohingya ke Myanmar dari Bangladesh.
MoU akan mencakup kerja sama bilateral di bidang pertanian, seni dan budaya, pemuda dan olahraga, perikanan, peternakan dan energi.
Menteri luar negeri mengatakan kedua belah pihak telah menyelesaikan enam perjanjian sementara yang lain sedang dipertimbangkan.
“Kami berharap mendapatkan investasi dari Brunei,” kata Momen.
Md Kamrul Ahsan, sekretaris (bilateral) untuk kementerian luar negeri Bangladesh, menggemakan pernyataan sang menteri dan menyoroti status Brunei sebagai investor utama di panggung dunia.
“Mereka dapat berinvestasi di sektor pertanian dan pengolahan makanan kami serta mengimpor makanan dari sini berdasarkan kebutuhan mereka,” katanya, seraya menambahkan bahwa Brunei juga dapat ikut andil dalam proyek infrastruktur besar di Bangladesh.
“Ini adalah peluang besar,” katanya, menekankan pentingnya kunjungan ini.
Selama kunjungan, Perdana Menteri Sheikh Hasina akan mengadakan pembicaraan bilateral dengan Sultan di Baitul Mesyuarah di Istana Nurul Iman.
Menteri luar negeri mengatakan bahwa Brunei selalu memberikan dukungan kepada Bangladesh di berbagai forum internasional.
“Kami telah mengembangkan hubungan yang solid dengan Brunei selama dekade terakhir dan kami ingin meningkatkannya selama kunjungan perdana menteri.” (Althaf/ararhmah.com)