DHAKA (Arrahmah.com) – Bangladesh dan Myanmar sepakat pada Selasa (30/10/2018) untuk memulai pemulangan ratusan ribu Muslim Rohingya yang telah melarikan diri ke Bangladesh untuk menghindari penumpasan tentara pertengahan November ini.
Lebih dari 700.000 pengungsi Rohingya menyeberang dari barat Myanmar yang sebagian besar beragama Budha ke Bangladesh mulai Agustus tahun lalu ketika serangan gerilyawan Rohingya terhadap pasukan keamanan Myanmar memicu tanggapan militer yang membabi buta.
“Kami berharap untuk memulai repatriasi pada pertengahan November,” kata Menteri Luar Negeri Bangladesh Shahidul Haque kepada wartawan di Dhaka setelah pertemuan dengan delegasi Myanmar yang dipimpin oleh pejabat kementerian luar negeri senior Myint Thu.
Myint Thu memuji apa yang disebutnya “hasil yang sangat konkret pada dimulainya repatriasi”.
“Kami telah menempatkan sejumlah langkah untuk memastikan bahwa mereka yang kembali akan memiliki lingkungan yang aman untuk kepulangan mereka,” katanya kepada wartawan.
Kedua negara mencapai kesepakatan pada bulan November untuk memulai repatriasi dalam dua bulan, tetapi belum dimulai. Anggota minoritas Rohingya yang kebanyakan tidak berkewarganegaraan masih melintasi perbatasan ke Bangladesh.
Meski demikian, sejumlah kelompok HAM mengatakan kondisi di bagian utara Negara Bagian Rakhine, Myanmar, tempat sebagian besar pengungsi berasal, belum siap untuk menerima repatriasi. (Althaf/arrahmah.com)