DHAKA (Arrahmah.com) — Bangladesh mulai merelokasi ratusan pengungsi Rohingya ke pulau Bhashan Char di Teluk Benggala, meskipun ada kekhawatiran kondisi pulau yang rentan bahaya.
Seorang pejabat senior Bangladesh yang mengawasi relokasi, Mohammad Shamsud Douza, mengatakan bahwa sebuah kapal angkatan laut akan membawa 379 pengungsi dari kota Chattogram ke Pulau Bhashan Char yang terletak di lepas pantai tenggara negara itu.
“Mereka pergi ke sana secara sukarela. Semua 379 pengungsi telah memilih untuk tinggal di sana untuk kehidupan yang lebih baik dan aman,” katanya, seperti dilansir Arab News (25/11/2021).
“Pihak berwenang akan mengurus semuanya—mulai dari makanan hingga obat-obatan,” tambahnya.
Pemerintah mulai mengirim pengungsi Rohingya ke pulau itu sebelas bulan lalu dan mengatakan sekarang dapat menampung hingga 100.000.
Douza mengatakan total 1.500 pengungsi akan diangkut ke pulau itu secara bertahap selama beberapa minggu ke depan. Sebelumnya, sekitar 19.000 pengungsi direlokasi ke pulau itu dari Cox’s Bazar, tempat lebih dari 1 juta pengungsi Rohingya Myanmar tinggal di kamp-kamp yang penuh sesak.
Tidak jelas kapan kelompok berikutnya akan melakukan perjalanan ke pulau itu.
Pemerintah mengatakan relokasi adalah pengaturan sementara dan pada akhirnya mereka harus kembali ke negara asal mereka di Myanmar, meskipun Perdana Menteri Sheikh Hasina juga mengatakan dia tidak akan memaksa para pengungsi untuk kembali.
Pada bulan Oktober, PBB menandatangani perjanjian dengan pemerintah Bangladesh untuk memfasilitasi pengiriman pengungsi ke pulau itu.
PBB dan kelompok lain sebelumnya mengkritik relokasi tersebut, dengan mengatakan pulau sering terendam karena dampak hujan monsun dan tidak layak untuk ditinggali.
Pemerintah Bangladesh telah menghabiskan lebih dari $ 112 juta untuk pembangunan, menambahkan tembok laut, rumah sakit, sekolah dan masjid. (hanoum/arrahmah.com)