DHAKA (Arrahmah.com) – Pemerintah Bangladesh telah secara tegas memprotes aksi penembakan yang dilakukan oleh pasukan penjaga perbatasan Myanmar terhadap sebuah kapal nelayan di Sungai Naf yang menewaskan seorang nelayan dan mencederai seorang lainnya, bdnews24 melaporkan pada Rabu (8/2/2017).
Kementrian luar negeri Bangladesh menyatakan dalam surat diplomatis yang dikirim ke kedutaan besar Myanmar di Dhaka bahwa aksi ini merupakan agresi.
Insiden ini terjadi mengikuti krisis terbaru di negara bagian Rakhine dimana 70.000 warga negara Myanmar melarikan diri dan mencari perlindungan di Bangladesh.
Kemenlu Bangladesh pada 29 Desember menyeru dubes Myanmar, Myo Myint Than, dan memrotes serangan tiba-tiba terhadap kapal nelayan yang menyebabkan cederanya empat nelayan berkewarganegaraan Bangladesh dua hari sebelumnya.
Merujuk pada insiden 6 Februari, menlu dalam suratnya menyatakan kekhawatiran atas berulangnya aksi agresi tersebut yang “tidak berkontribusi apa pun untuk membangun atmosfer saling mempercayai dan memahami sesama negara tetangga.”
Dhaka pun mendesak pemerintah Myanmar memastikan bahwa pihak berwenang harus memastikan agar aksi tersebut tidak lagi dilakukan oleh Myanmar. (althaf/arrahmah.com)