DHAKA (Arrahmah.com) – Rezim Bangladesh kembali melancarkan aksi yang didalihi perang melawan teror dengan menahan seorang Muslimah dari rumahnya tengah malam Minggu (27/1/2019).
Sabrina Ferdous (22) diambil paksa dari rumahnya di Kallayanpur, Dhaka, oleh gerombolan Batalyon Aksi Cepat (RAB-4) hanya karena ia adalah istri dari suaminya yang ditangkap tiga bulan lalu, Tarek Mohammad Faysal (30), karena berafiliasi dengan kelompok Hizbut Tahrir.
Selain Sabrina, dengan alasan serupa, RAB-4 pun ikut menangkap anggota keluarga lainnya, sang adik lelaki yang masih mahasiswa di sebuah universitas ternama di Bangladesh, Universitas Dhaka.
Hingga saat ini keberadaan Sabrina dan adik iparnya belum diketahui. Sementara itu, seperti biasa RAB-4 menyangkal memiliki pengetahuan tentang keberadaan keduanya.
Menurut Hizbut Tahrir, penangkapan ini merupakan aktivitas rutin yang dilakukan oleh rezim Sheikh Hasina yang takut terhadap geliat kebencian rakyat atas kekuasaannya yang dzalim, yang takut akan tumbuhnya kesadaran rakyat Bangladesh akan Islam sebagai ideologi yang akan menumpas habis kekuasaannya.
Dalam selebaran resmi bertanggal 29 Januari lalu, kelompok itu menyatakan, “Setelah dengan licik kembali berkuasa, menerima dukungan dari kaum imperialis, terutama AS-Inggris-India, yang telah menempatkan Hasina dalam hutang mereka, dan ia membayar tuannya dengan mengulurkan tangannya dalam perang imperialis Kafir melawan Islam.”
“Oleh karena itu, setelah gagal menghadapi gerakan membangun kembali Khilafah Rasidah secara politis, rezim ini menggunakan tindakan kejam penindasan dan tirani terhadap anggota keluarga para pembela Khilafah Rashidah yang kedatangannya kian dekat. Dan mereka tanpa malu-malu menargetkan seorang wanita Muslim dari umat ini seperti yang dilakukan kaum imperialis Kafir,” lanjut pernyataan tersebut.
“…penguasa seperti Hasina dan penjahatnya telah melanggar semua kesucian, dan menyerang rumah tanpa izin, dan menakuti para wanita, anak-anak, dan orang tua.”
Dalam penutup, kelompok tersebut menyatakan, “Kami ingin mengingatkan Hasina dan rezimnya, sejarah adalah saksi bahwa Islam tidak akan pernah bisa ditekan dengan menyiksa umat Islam ketika Allah SWT sendiri yang bertanggung jawab untuk menjadikan Dien ini menang. Juga ingatlah bahwa orang yang zalim dan menindas seorang Muslim dan keluarganya hanya karena ia menyerukan Islam, sedang menghancurkan akhiratnya. Karena itu, bertobatlah dengan tulus atas semua kejahatan yang telah anda lakukan terhadap para pengemban dakwah Khilafah Rasyidah, putra-putra tulus umat ini. Dan membatalkan semua tuduhan terhadap mereka. Takutlah pada hari itu ketika anda harus berdiri tak berdaya dan ketakutan di hadapan Allah Azza Wa Jalla dan malaikat penjaga neraka yang tanpa ampun akan melemparkan anda ke dalamnya karena menunjukkan permusuhan terhadap Wali Allah di muka bumi.” (Althaf/arrahmah.com)