NEW DELHI (Arrahmah.com) – Bangladesh pada Rabu (15/3/2017) mengklaim bahwa sejumlah kelompok radikal telah tumbuh di negerinya, akan tetapi pemerintah tidak akan pernah membiarkan tanahnya digunakan untuk melakukan aksi teror di negara-negara tetangga, lansir India Today.
Berbicara dalam Konferensi Kontra-Terorisme ke-3 yang berlangsung di New Delhi India, Menteri Dalam Negeri Bangladesh Asaduzzaman Khan menekankan bahwa Dhaka memiliki “nol toleransi” melawan terorisme dan memiliki “rencana komprehensif” untuk melawan ancaman tersebut.
Dia menjelaskan bahwa dalam beberapa kasus, beberapa afiliasi politik radikal, “sedang mencoba untuk mendestabilkan negara dan dengan demikian menghambat pembangunan sosio-ekonomi yang pesat saat ini dengan aksi teror.”
Dia mengatakan Bangladesh tidak akan membiarkan tanahnya digunakan sebagai tempat untuk meluncurkan setiap jenis kegiatan teroris terhadap setiap bagian dunia, apalagi tetangga, kata sebuah pernyataan oleh Komisi Tinggi Bangladesh.
Berbicara pada acara tersebut, mantan Perdana Menteri Nepal Baburam Bhattarai mengidentifikasi pemosisian geo-politik, antara India dan China, sebagai faktor utama di balik transisi Maois “dari peluru ke pemungutan suara”.
“Sebuah konflik senjata berkepanjangan bisa memiliki efek merusak bagi wilayah sekitarnya dan menyebabkan kebakaran yang serius di wilayah tersebut,” katanya. (althaf/arrahmah.com)