JAKARTA (Arrahmah.com) – Pernyataan putri Presiden pertama Indonesia Ir Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri soal sosok ayahnya selaku mantan Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno (Bung Karno) lebih berjasa daripada Nabi Muhammad SAW pada awal abad ke-20, menuai kecaman.
Direktur Eksekutif Tjokroaminoto Institute, Afrifan Eldo menyesalkan pernyataan Sukmawati yang menyatakan Soekarno lebih berjasa dari nabi Muhammad SAW di abad 20.
Eldo mengakui, Soekarno memang merupakan sosok yang hebat yang memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, tetapi harus diingat bahwa Soekarno banyak terinspirasi dan belajar dari Tjokroaminoto atau biasa disebut yang oetama dan guru bangsa.
Menurut Eldo, Tjokroaminoto adalah orang yang sangat mengagumi Nabi Muhammad SAW, dengan semangat nilai islam dan keberpihakan kepada kaum yang lemah.
“Jika benar dengan apa yang tersebar anak seorang proklamator bermaksud menyatakan Bung Karno lebih berjasa dari nabi Muhammad di abad 20 itu sangat amat keliru karena menjadi gaduh ditengah kebangsaan kita,” pungkasnya.
Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) organisasi serumpun Syarikat Islam, Bintang W Saputra juga mengaku sangat menyesalkan pernyataan Sukmawati yang membandingkan perjuangan Baginda Rasulullah Nabi Besar Muhammad SAW dengan Bung Karno di abad Ke 20.
Oleh karena itu Sukmawati sebagai pewaris biologis Ir Sukarno harus dapat menjelaskan apa maksud dan tujuan dari pernyataannya tersebut.
“Karena Ir.Sukarno bersama Kartosuwiryo, Tan Malaka dan lainnya merupakan kader kader terbaik syarikat Islam yang di pimpin HOS Tjokroaminoto pada abad ke20,” jelasnya.
Sebelumnya, saat menjadi pembicara dalam sebuah diskusi bertema ‘Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkap Radikalisme dan Berantas Terorisme’ beberapa waktu lalu, Sukmawati sempat bertanya soal sosok yang berjasa merebut kemerdekaan Indonesia.
“Yang berjuang di abad 20 itu nabi yang mulia Muhammad atau Insinyur Soekarno untuk kemerdekaan Indonesia?” tanya Sukmawati.
Pertanyaan tersebut sempat ingin dijawab oleh beberapa peserta diskusi. Salah satu yang diperbolehkan menjawab ialah mahasiswa UIN, Jakarta, Maulana.
“Memang benar, pada saat awal abad ke-20 itu yang berjuang adalah insinyur Soekarno…..,” jawab Maulana.
“Sudah cukup saya tanya itu saja,” potong Sukmawati.
(ameera/arrahmah.com)