BANDA ACEH (Arrahmah.com) – Mantap, Kota Banda Aceh steril alias bersih dari hingar bingar dan hura-hura tanpa makna malam pergantian tahun. Suasana kota malam tadi berlangsung seperti malam-malam biasa; Tak ada aksi kumpul massa, pesta kembang api atau petasan jelang detik-detik masuknya tahun baru 2016. Alhamdulilahi Rabil ‘Alamin.
Adalah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat telah membuat imbauan yang melarang segala bentuk kegiatan perayaan pergantian tahun.
Mengutip Okezone, di sekitar Jembatan Pante Pirak hingga Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Jumat (1/1/2016) pukul 00.00 wib, tak ada perkumpulan massa.
Padahal lokasi ini tahun-tahun sebelumnya jadi pusat konsentrasi warga saat menyambut tahun baru.
Kali ini tak ada satupun petasan menyalak di lokasi ini. Warga yang melintas dengan kendaraan memang ramai saat memasuki detik pergantian tahun, tapi mereka hanya lewat begitu saja.
Sejumlah aparat gabungan Satpol PP, polisi syariah, polri, TNI, petugas Dishub, relawan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) yang berjaga-jaga di lokasi itu, melarang pengendara berhenti.
Beberapa warung kopi yang dianggap berpotensi dijadikan tempat kumpul massa untuk perayaan tahun baru, juga diminta tutup lebih awal malam tadi.
Di Simpang Lima, Wali Kota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal, Kapolresta Banda Aceh Kombes Zulkifli, Ketua DPRK Arif Fadhilah terlihat memantau aktivitas warga. Seunit mobil pemadam kebakaran siaga di lokasi.
Sementara melalui pengeras suara, petugas mengimbau agar masyarakat yang masih di jalan agar kembali ke rumah, dan tak merayakan tahun baru Masehi, karena dinilai bertentangan dengan syariat Islam.
“Bagi warga jajaran Banda Aceh untuk kembali ke rumahnya masing-masing, bukan kita merayakan tahun baru, apalagi daerah kita ini daerah syariat Islam. Lebih baik kita berzikir saja di rumah,” kata petugas itu berulang kali.
Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal bersyukur tidak ada perayaan tahun baru 2016 di kotanya.
“Kita patut bersyukur kepada Allah, Insya Allah, Allah akan ridha dengan apa yang sudah kita lakukan,” ujarnya, lansir Okezone.
Kapolresta Kombes Zulkifli menilai, larangan perayaan tahun baru 2016 di Banda Aceh lebih berhasil dibanding sebelumnya.
“Ini lebih baik dari tahun lalu,” ujarnya.
Sementara Kapolda Aceh mengatakan, sebenarnya tak ada yang harus dijaga saat pergantian tahun di Aceh. Namun patroli rutin tetap saja dilakukan untuk memantau kondisi massa di semua daerah di Aceh.
“Tak ada perayaan tahun baru di Aceh, jadi nggak ada yang harus dirayakan. Semuanya kita imbau untuk pulang ke rumah masing-masing, pergantian tahun ini seperti biasa saja, tak ada yang harus dirayakan,” kata Kapolda Aceh, lasnsir Serambinews.