MASDAR CITY (Arrahmah.com) – Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon mendesak pemerintah interim Tunisia pada Senin (17/1/2011) untuk menetapkan aturan hukum di negara dan menyatakan keprihatinan atas kekerasan yang merenggut puluhan nyawa yang terjadi setelah mengusir presiden tersebut.
Pada konferensi pers di Masdar City, Abu Dhabi, ia mengatakan pemerintah interim Tunisia harus berusaha “untuk menjamin pemulihan sesegera mungkin aturan hukum di negara itu dan menampung aspirasi rakyat.”
“Kami khawatir tentang hilangnya nyawa dan kekerasan yang terus berlanjut di Tunisia,” Ban Ki-Moon menambahkan.
“Situasi Tunisia menyoroti pentingnya pemerintah yang mengatasi kebutuhan masyarakat,” tegasnya menambahkan bahwa ia tidak dalam posisi untuk mengomentari implikasi bagi negara-negara lain di kawasan sekitar Tunisia.
Ia juga meminta dukungan internasional bagi upaya pemulihan demokrasi sejati di Tunisia.
“Saya mendesak masyarakat internasional untuk mendukung upaya memulihkan demokrasi sejati di negeri ini.”
Sementara itu, mengenai situasi di Palestina, Ban Ki-Moon menyatakan bahwa situasi di Jalur Gaza “tidak dapat diterima,” dan menyerukan penghentian kegiatan permukiman Yahudi oleh Zionis Israel, termasuk di Jerusalem Timur. (althaf/arrahmah.com)