JAKARTA (Arrahmah.com) – Tokoh Badan Musyarawarah (Bamus) Betawi Rahmat HS menilai, selama memimpin Jakarta, Basuki (Ahok) hanya bikin kegaduhan.
“Kebijakan Ahok semakin jeblok. Indikatornya bisa dilihat dari kebijakannya yang selalu gaduh dan cenderung tidak menentramkan,” kritik dia seperti dikutip dari RMOLJakarta.Com.
Selain itu, kebijakan Ahok dinilainya semakin ke belakang kerap bertentangan dengan Perda. Dia mencontohkan, larangan memotong hewan qurban di luar Rumah Pemotongan Hewan (RPH).
“Padahal kan perdanya boleh asalkan masuk hari raya besar, aqiqah, ini masak Pergub bisa ngalahin Perda kan aneh,” tambahnya.
Lebih lanjut Rahmat juga mengkritik ancaman Ahok untuk membubarkan Bamus Betawi karena dianggap berpolitik praktis.
“Bamus Betawi dituduh berpolitik praktis juga mau dibubarkan. Sedangkan dibubarkan itu harus lewat pengadilan. Hibah itu juga enggak bisa seenaknya aje ada eksekutif dan legislatif. Bukan dia aja, jadi enggak bisa seenaknya,” tegasnya.
Dari segi serapan anggaran termasuk pembangunan, menurut dia, terkait hal ini Ahok jelas telah gagal total.
“Dia ambil dari CSR dan dari diskresi terhadap pengembang. Kan ini yang bikin ekonomi kita stag,” tuturnya.
Makanya itu dia menilai para pemuja Ahok berpikir tidak rasional.
“Semua yang dikatakan Ahok benar semua. Intelektualnya jadi turun semua,” ucapnya.
(azm/arrahmah.com)