KABUL (Arrahmah.id) — Kelompok militan Islamic State Khurasan Provience (ISKP) mengklaim menjadi dalang serangan satu kuil Sikh di Kabul, Afghanistan, pada Sabtu (18/6/2022). Mereka menyebutkan bahwa serangan itu merespons penghinaan Nabi Muhammad yang dilakukan politikus India Nupur Sharma.
Militan ISKP mengatakan seorang anggotanya, Abu Muhammad at Tajiki, menyerbu kuil itu pada Sabtu (18/6) pagi. Anggota ISKP itu itu membawa senapan dan granat lalu membunuh membunuh penjaga kuil.
Menurut keterangan ISKP, mereka sempat kontak senjata dengan anggota Taliban, yang mencoba melindungi kuil tersebut, selama lebih dari tiga jam.
Pihak ISKP kemudian menargetkan pasukan Taliban dengan empat alat peledak dan satu bom mobil.
Dalam beberapa gambar yang dirilis media Afghanistan Tolo News (19/6), kepulan asap tampak berada di lokasi kejadian.
Tak hanya itu, seorang juru bicara Taliban mengungkap pelaku sempat memasukkan peledak ke sebuah mobil. Namun, ledakan terjadi sebelum mobil mencapai sasaran, dikutip dari Reuters (19/6).
Seorang pejabat kuil, Gornam Singh, menuturkan sekitar 30 orang berada di dalam bangunan itu kala insiden terjadi.
Sementara itu, juru bicara Komando Kabul mengatakan satu jemaat Sikh terbunuh, bersama dengan satu militan Taliban yang berjaga di area tersebut.
Ledakan ini menuai kecaman dari beberapa pihak, termasuk Pakistan. Pakistan menyatakan pemerintahannya sangat prihatin dengan rangkaian serangan di tempat ibadah Afghanistan.
Sementara itu, misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Afghanistan menyatakan bahwa minoritas di negara itu perlu dilindungi.
Presiden India Narendra Modi turut merespons serangan ini. Dalam pernyataan Twitter, Modi mengaku terkejut akan serangan itu. (hanoum/arrahmah.id)