ALEPPO (Arrahmah.com) – Rezim Nushairiyah Suriah telah melakukan serangan teroris dan pengecut terhadap kaum muslimin di distrik Ghautah Timur, provinsi pinggiran Damaskus senjata kimia pada Rabu (21/8/2013) dini hari. Lebih dari 1700 warga sipil muslim gugur dan 6000 lainnya tak sadarkan diri oleh gas beracun yang dibawa oleh senjata kimia tersebut.
Sebagai pembalasan atas pembantaian dengan senjata kimia tersebut, Amir mujahidin Jabhah Nushrah Syaikh Abu Muhammad al-Jaulani hafizhahullah mengumumkan rangkaian operasi jihad “mata dibalas dengan mata”. Operasi kesepuluh dilakukan dengan menyerang dan menewaskan komandan Pasukan Pertahanan Nasional Nushairiyah, kolonel Hasan Khushair, di jalan raya Khanasir – Hammam, pinggiran Aleppo timur.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Penjelasan no. 386
Rangkaian peperangan “mata dibalas dengan mata”
Tewasnya kolonel Hasan Khushair komandan Pasukan Pertahanan Nasional di Aleppo setelah mobilnya meledak di jalan raya Khanasir – Hamma, pinggiran Aleppo timur
Segala puji bagi Allah Yang Maha Merajai lagi Maha Tinggi, Yang telah memerintahkan kita untuk memutuskan perkara di antara manusia dengan keadilan dan mensyariatkan kepada kita untuk melawan penyerangan dengan balasan setimpal. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada orang yang senantiasa tersenyum lagi ahli berperang, nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam, juga atas seluruh keluarga dan sahabatnya. Amma ba’du.
Setelah mujahidin menyerang kota Khanasir dan kawasan di sekitarnya, musuh-musuh Allah mulai melarikan diri ke titik-titik yang masih menjadi markas pasukan Nushairiyah. Di antara mereka yang melarikan diri adalah tokoh durjana Hasan Khushair, seorang perwira yang telah pensiun berpangkat kolonel. Namun ia tidak mau tinggal diam dan memilih membantu pasukan murtad Nushairiyah dalam memerangi agama Islam. Maka ia diangkat oleh rezim Bashar Asad sebagai komandan Pasukan Pertahanan Nasional di Aleppo.
Pada hari Selasa, 20 Syawwal 1434 H/27 Agustus 2013 M, saat colonel Hasan Khushair melarikan diri dari kota Khanasir menuju kota Atsaria, tepatnya saat ia melintas di desa Kharbah Samin di jalan raya Khanasir – Hammam, pinggiran Aleppo timur; regu ranjau mujahidin Jabhah Nushrah [semoga Allah menjayakannya] mendapatkan kemuliaan untuk memenggal kepalanya dan membebaskan kaum muslimin dari kejahatannya setelah mobil yang dikendarainya melindas salah satu ranjau yang telah ditanam pada malam sebelumnya oleh regu ranjau mujahidin Jabhah Nushrah.
Ledakan ranjau mengubah jasadnya menjadi tulang-belulang berceceran, kendaraannya menjadi puing-puing dan generator mobil terlempar sejauh 5 meter dari badan mobil akibat kuatnya ledakan ranjau. Mujahidin merampas sejumlah besar harta dan amunisi serta logistik yang dibawa oleh perwira durjana tersebut.
Patut untuk disebutkan di sini bahwa saudaranya, kapten Hisan Khushair telah tewas dalam pertempuran di kota Qunaitirah beberapa waktu sebelumnya. Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam.
“Maka barangsiapa menyerang kalian [secara zalim], seranglah mereka sesuai serangan yang mereka lakukan kepada kalian” (QS. Al-Baqarah [2]: 194)
“Allah Maha Melaksanakan urusan-Nya akan tetapi kebanyakan manusia tidak memahaminya.” (QS. Yusuf [12]: 21)
Jabhah Nushrah
Yayasan Media Al-Manarah al-Baidha’
Jangan melupakan kami dalam doa Anda
Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam
Kamis, 29 Syawwal 1434 H/5 September 2013 M
(muhibalmajdi/arrahmah.com)