ALEPPO (Arrahmah.com) – Rezim Nushairiyah Suriah telah melakukan serangan teroris dan pengecut terhadap kaum muslimin di distrik Ghautah Timur, provinsi pinggiran Damaskus senjata kimia pada Rabu (21/8/2013) dini hari. Lebih dari 1700 warga sipil muslim gugur dan 6000 lainnya tak sadarkan diri oleh gas beracun yang dibawa oleh senjata kimia tersebut.
Sebagai pembalasan atas pembantaian dengan senjata kimia tersebut, Amir mujahidin Jabhah Nushrah Syaikh Abu Muhammad al-Jaulani hafizhahullah mengumumkan rangkaian operasi jihad “mata dibalas dengan mata”. Operasi ketujuh dilakukan dengan menyerang dan menyisir desa Nushairiyah, Hammam, di Aleppo timur yang dipertahankan oleh sekitar 200 tentara Nushairiyah dan beberapa tank.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Pernyataan no. 382
Rangkaian perang mata dibalas dengan mata (7)
Penyerangan dan pembersihan desa Hammam di pinggiran Aleppo timur
Segala puji bagi Allah Yang Maha Merajai lagi Maha Tinggi, Yang telah memerintahkan kita untuk memutuskan perkara di antara manusia dengan keadilan dan mensyariatkan kepada kita untuk melawan penyerangan dengan balasan setimpal. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada orang yang senantiasa tersenyum lagi ahli berperang, nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam, juga atas seluruh keluarga dan sahabatnya. Amma ba’du.
Para tentara Jabhah Nushrah [semoga Allah menjayakannya] telah bersumpah akan menimpakan sebagian penderitaan kepada tentara Nushairiyah seperti yang ditimpakan oleh tentara Nushairiyah kepada penduduk kita kaum muslimin.
Dalam rangkaian perang “mata dibalas dengan mata”, mujahidin merancang serangan terhadap desa Hammam, salah satu markas pertahanan terpenting rezim pasukan Nushairiyah di mana bermarkas di desa itu sekitar 200 tentara Nushairiyah dan milisi Syiah bayarannya, dua buah tank T 72 dan tank BMP serta beberapa meriam berat. Nilai penting desa Hammam terletak pada posisinya sebagai satu-satunya jalur pengiriman bantuan logistik, amunisi dan personil bagi pasukan Nushairiyah di kota Khanasir – Atsaria, provinsi Aleppo.
Mujahidin mempersiapkan sarana-sarana duniawi untuk peperangan ini, membawa nyawa mereka di tangan mereka, mengekang senjata, melepaskan diri dari daya upaya dan kekuatan mereka sendiri, lalu berserah diri kepada daya upaya dan kekuatan Allah Ta’ala semata, untuk menyerbu desa dari tiga arah. Mujahidin memilih waktu saat kegelapan malam semoga Allah menutup mata fisik dan mata batin pasukan Nushairiyah.
Setelah tenggelamnya matahari hari Senin, 19 Syawwal 1434 H / 26 Agustus 2013 M, meriam kaliber 23 mm, meriam kaliber 37 mm dan meriam Hawan kaliber 120 mm milik mujahidin mulai membombardir desa Hammam dan posko militer di desa tersebut sebagai langkah awal penyerbuan mujahidin. Bersamaan dengan serangan gencar dengan meriam dan tembakan senjata berat tersebut, mujahidin mulai menyusur maju dari gunung-gunung di dekat desa Hammam.
Saat mujahidin sampai di pokso militer, ternyata pasukan murtad Nushairiyah sudah kabur meninggalkannya, menuju kota Atsaria dengan membawa kekalahan. Padahal mereka bermarkas di kawasan padang pasir yang terdiri dari gunung-gunung, di mana mereka telah memilih posisi di dua puncak gunung di kawasan tersebut, selain juga memiliki meriam-meriam dan senjata mesin berat. Namun apa yang dapat diperbuat oleh orang yang telah Allah campakkan rasa gentar ke dalam hatinya?
Mereka menarik mundur pasukannya tanpa menyadari bahwa para singa Jabhah Nushrah telah mengintai mereka. Mujahidin Jabhah Nushrah telah berjaga-jaga di jalan raya Atsaria – Hammam dan jalan raya Hammam – Atsaria untuk membunuh setiap tentara Nushairiyah yang lolos atau mundur. Begitu pasukan Nushairiyah tiba di desa Maragha yang dekat jaraknya dengan kota Atsaria, mujahidin Jabhah Nushrah langsung menyerang mereka demi membela kaum muslimin. Mujahidin menimpakan kerugian besar pada pasukan Nushairiyah, di mana mujahidin berhasil merampas meriam kaliber 37 mm, meriam kaliber 57 mm, meriam kaliber 23 mm, tank T 62, tank BMP, beberapa senjata mesin berat PKC dan senapan serbu lainnya. Segala puji bagi Allah semata.
Pada waktu bersamaan mujahidin melakukan penyisiran di dalam desa Hammam sehingga menemukan sejumlah tentara Nushairiyah yang bersembunyi. Salah seorang tentara bersembunyi di gunung, seorang tentara lainnya bersembunyi di dalam sumur dan seorang tentara lainnya bersembunyi di kandang ayam. Mujahidin memberitahu ketiga tentara tersebut bahwa pasukan mereka telah kabur dengan tank-tank mereka dan meninggalkan ketiga tentara tersebut begitu saja.
Hasil dari peperangan ini mujahidin menewaskan sedikitnya 15 tentara murtad Nushairiyah, membebaskan dan membersihkan sepenuhnya desa Hammam. Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam.
Allah Maha Melaksanakan kehendak-Nya akan tetapi kebanyakan manusia tidak memahaminya
Jabhah Nushrah
Yayasan Media Al-Manarah al-Baidha’
Jangan melupakan kami dalam doa Anda
Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam
Jum’at, 23 Syawal 1434 H/30 Agustus 2013 M
(muhibalmajdi/arrahmah.com)