OTTAWA (Arrahmah.id) – Menteri Luar Negeri Kanada mendesak pemanggilan Duta Besar Rusia untuk Kanada, Oleg Stepanov, atas cuitan anti-LGBTQ yang ditulis di akun Twitternya, termasuk yang ditujukan kepada seorang menteri Kanada yang terang-terangan menyatakan dirinya lesbian.
Kedutaan Rusia di Ottawa, Kanada memposting pesan-pesan anti-LGBTQ di Twitter dalam beberapa hari terakhir, setelah para anggota parlemen Rusia menyetujui undang-undang yang melarang semua bentuk “propaganda” LGBTQ.
“Tidak mengherankan, Rusia kembali memilih propaganda kebencian,” kata wakil direktur komunikasi Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly, Emily Williams, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, pada Selasa (29/11/2022).
“Ini adalah serangan terhadap nilai-nilai penerimaan dan toleransi Kanada. Menteri Joly telah mengarahkan Urusan Global Kanada untuk memanggil duta besar Rusia untuk memberitahunya semua itu,” imbuh Williams.
Kedutaan Rusia dalam akun Twitternya mengunggah ilustrasi foto bendera pelangi yang dilapis dengan garis merah di dalam lingkaran merah (yang menunjukkan bahwa itu dilarang, -red), di samping tulisan, “Ini semua tentang keluarga. Keluarga adalah laki-laki dan perempuan serta anak-anak”.
Tidak hanya itu, Kedutaan Rusia juag membalas Menteri Olahraga Kanada Pascale St-Onge, yang secara terbuka menyatakan bahwa dia adalah seorang lesbian.
Dalam balasan tersebut Kedutaan Rusia meminta Menteri St-Onge untuk “mengeksplorasi dan menjelaskan bagaimana Anda muncul di dunia ini?”
Menteri Kanada itu telah menulis surat kepada Kedutaan Rusia untuk mengatakan: “Propaganda homofobik Rusia tidak diterima di sini” dan bahwa “perlakuan terhadap orang-orang LGBTQ+ di Rusia adalah aib dan serangan terhadap hak asasi manusia.” (rafa/arrahmah.id)