ALEPO (Arrahmah.ccom) – Juru bicara Persatuan Koordinator Revolusi di Alepo, Muhammad Al-Halabi melaporkan serangan brutal baru oleh militer rezim Suriah di seluruh wilayah Alepo. Hal itu dinyatakan Al-Halabi dalam wawancara dengan harian Ash-Sharq Al-Awsath, Ahad (2/9/2012).
Tentara Kebebasan Suriah telah mencapai kemenangan telak dalam serangan terhadap beberapa bandara militer rezim di propinsi Alepo dan Idlib. Al-Halabi melaporkan bahwa kini Tentara Kebebasan Suriah memulai gelombang serangan baru yang mereka namakan Gunung Api Utara. Operasi itu ditujukan terhadap kekuatan militer rezim di Alepo Utara dan wilayah yang luas di propinsi Idlib.
Sementara itu militer rezim Suriah mulai merespon kekalahan telak mereka dalam pertempuran di bandara militer Abu Dhuhur dan Taftanaz. Pesawat tempur dan helicopter tempur militer rezim melakukan bombardir yang lebih massif dan brutal terhadap desa-desa dan kota-kota di Alepo.
“Sebagian besar desa di Alepo dibombardir tanpa ada belas kasihan sama sekali. Bombardir pasukan rezim secara khusus menargetkan masjid-masjid dan pabrik-pabrik roti. Sejak serangan militer dilancarkan ke Alepo, total sudah 14 distrik mengalami bombardier brutal,” kata Al-Halabi.
Al-Halabi melaporkan bombardir militer rezim juga menargetkan jaringan komunikasi umum, listrik dan internet. Hal itu menyebabkan sulitnya pengiriman berita dan video ke media massa di luar Alepo.
“Kemarin militer rezim membombardir desa Hulak dan menargetkan pabrik minyak nabati terbesar di wilayah itu sehingga mengakibatkan kebakaran hebat. Serangan itu bersamaan dengan bombardir massif terhadap 17 wilayah di Alepo.”
Meskipun pertempuran masih berlangsung dengan sengit, kaum muslimin Alepo masih mampu menggelar aksi demonstrasi di tujuh wilayah Alepo pada Ahad (2/9/2012). Al-Halabi juga menegaskan bahwa Tentara Kebebasan Suriah sampai saat ini masih menguasai 70 persen wilayah Alepo.
Keterangan Foto: kaum muslimin Suriah menggelar aksi unjuk rasa mengecam pembantaian terhadap kaum muslimin sunni di distrik Saramin propinsi Idlib
(muhib almajdi/arrahmah.com)