AL-QUDS (Arrahmah.com) – Seorang remaja Palestina telah diculik dan dibunuh di dekat Yerusalem oleh pemukim Yahudi yang merupakan serangan balas dendam atas kematian tiga remaja Yahudi baru-baru ini.
“Tubuh anak laki-laki Arab itu ditemukan di sebuah hutan di Yerusalem,” kata Walikota Nir Barakat seperti yang dikutip oleh situs berita “Israel” Walla.
“Ini adalah tindakan yang serius, biadab dan tidak dapat diterima,” katanya.
Menurut reporter Anadolu Agency, polisi “Israel” telah memanggil ayah dari Muhammad Abu Khadair, (16), untuk mengidentifikasi tubuhnya.
“Muhammad pergi ke masjid kira-kira setengah jam sebelum shalat subuh,” kata sepupunya, Ansam Abu Khadair, kepada Anadolu Agency di rumah keluarganya di kawasan Shuafat dekat Yerusalem.
“Dua saksi mata mengatakan kepada kami bahwa ia diculik oleh sekelompok pemukim Yahudi,” tambahnya.
“Kami rakyat Palestina seperti hidup di neraka. Hal ini sangat sulit,” kata Ansam.
Berbicara kepada Anadolu Agency sebelum dipanggil oleh polisi “Israel”, sang ayah menyalahkan pemukim Yahudi atas penculikan anaknya.
“Para pemukim itu menculiknya ke dalam mobil dan melarikan diri,” katanya.
Menurut reporter Anadolu Agency, bentrokan sengit berkecamuk di daerah itu antara warga Palestina yang marah dan polisi “Israel”.
Warga “Israel” berkumpul di Yerusalem Barat pada Selasa (1/7) untuk memprotes atas kematian tiga pemukim Yahudi yang ditemukan tewas satu hari sebelumnya di Tepi Barat.
Meneriakkan slogan “kematian bagi orang Arab” di kota Sion Square, kerumunan “Israel” itu menyerang tiga orang warga Palestina yang lewat sebelum polisi turun tangan untuk menyelamatkan ketiganya.
Para demonstran, beberapa diantara mereka mengenakan tanda yang bertuliskan “balas dendam,” menuntut agar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengambil tindakan lebih keras terhadap Palestina dalam menanggapi kematian pemukim itu.
Polisi “Israel” berjalan di sepanjang jalur trem kota untuk mencegah kemungkinan serangan anti–Palestina oleh warga “Israel” yang marah
Akan tetapi kerumunan itu berhasil menyerang penumpang trem Palestina, yang kemudian disumpah-sumpahi dan ditendang.
Setidaknya 70 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan pasukan “Israel” di distrik Shuafat dekat Yerusalem setelah penculikan dan pembunuhan seorang remaja Palestina oleh tersangka pemukim Yahudi.
Sumber di pusat medis Shuafat mengatakan mereka telah menerima 70 orang dengan cedera yang berbeda.
Mereka mengatakan bahwa beberapa dari mereka terluka akibat peluru tajam, tapi itu tidak bisa diverifikasi secara independen.
Sementara itu, empat warga Palestina terluka oleh tembakan “Israel” selama bentrokan di kota Hebron, Tepi Barat dan Jenin pada dini hari Rabu (2/7), kata saksi mata.
Konfrontasi antara demonstran Palestina dan pasukan “Israel” meletus di kawasan Idhna Hebron ketika pasukan “Israel” menyerbu daerah itu dan meledakkan rumah Ziyad Awad, yang ditangkap bulan lalu atas tuduhan membunuh seorang polisi “Israel” dua bulan lalu, saksi mengatakan kepada Anadolu Agency.
Seorang warga Palestina menderita cedera akibat tembakan sementara dua orang lainnya terluka oleh peluru karet, mereka menambahkan.
Awad adalah salah satu di antara ratusan orang Palestina yang dibebaskan dalam 2.011 pertukaran tawanan antara Hamas dan “Israel”.
Pada hari Rabu, pasukan “Israel” mengusir keluarga Awad, menanam bahan peledak di dalam rumahnya dan meledakkannya, kata saksi mata.
Seorang pria keempat terluka dalam bentrokan antara pemuda Palestina dan pasukan “Israel” yang menyerbu kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat bagian utara.
Ketegangan telah meninggi sejak tiga pemukim “Israel” – yang hilang pada bulan Juni – ditemukan tewas pada Senin (30/6) di dekat kota Hebron, Tepi Barat.
Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu menyalahkan Hamas atas kematian mereka dan mengancam akan membalas dendam.
Dalam waktu hampir tiga minggu sejak menghilangnya para pemukim itu, “Israel” telah menangkap ratusan orang Palestina di Tepi Barat, termasuk anggota parlemen Hamas, mantan menteri kabinet dan anggota senior.
Tidak ada kelompok Palestina yang mengaku bertanggung jawab atas hilang dan tewasnya tiga remaja Yahudi itu.
(ameera/arrahmah.com)