IRAK (Arrahmah.id) — Rudal-rudal Iran telah menghantam target di Suriah dan Irak, yang diklaim sebagai pangkalan kelompok militan Islamic State (ISIS).
Dilansir Al JAzeera (16/1/2024), serangan yang berlangsung hari Senin (15/1) itu diluncurkan oleh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), diklaim sebagai pembalasan atas serangan bom baru-baru ini di Iran.
Pada 3 Januari lalu, dua ledakan menewaskan hampir 100 orang di Kerman ketika para peziarah Syiah berkumpul untuk di kuburan Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds IRGC yang tewas pada tahun 2021.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas dua ledakan itu.
Bulan lalu, serangan bom bunuh diri lainnya di kota Rask menewaskan 11 polisi Iran.
Kelompok Jaish Al-Adl yang berbasis di Pakistan dituduh sebagai pelakunya.
“Menanggapi kejahatan baru-baru ini yang dilakukan kelompok teroris yang secara tidak adil membunuh sekelompok rekan kami yang terkasih di Kerman dan Rask, kami telah mengidentifikasi tempat berkumpulnya para komandan dan elemen ISIS yang terkait dengan operasi teroris baru-baru ini di wilayah Suriah yang diduduki dan menghancurkannya dengan menembakkan sejumlah rudal balistik,” kata IRGC dalam sebuah pernyataan.
“Kami juga menggunakan rudal terhadap salah satu markas spionase utama rezim Zionis (Mossad) di wilayah Kurdistan di Irak,” lanjut pernyataan IRGC.
“Serangan ini sebagai respons terhadap kejahatan rezim Zionis yang baru-baru ini membunuh para komandan Korps Garda Revolusi dan Front Perlawanan,” imbuh IRGC, seperti dikutip RT (16/1).
“Kami meyakinkan bangsa kita tercinta bahwa operasi ofensif IRGC akan terus berlanjut sampai tetes darah terakhir para martir terbalaskan.”
Meskipun pengumuman tersebut tidak menyebutkan secara spesifik lokasi serangan, laporan dari otoritas Irak menyatakan bahwa rudal-rudal tersebut menghantam kota Erbil.
Iran telah menyerang sasaran Israel di Erbil sebelumnya, pada Maret 2022, sebagai pembalasan atas serangan udara di Suriah yang menewaskan dua perwira IRGC. (hanoum/arrahmah.id)