”Imam, ada masalah apa?” tanya Ustadz Muhammad Firdaus pada petugas cleaning service STID (Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah) Mohammad Natsir, Tambun, Jawa Barat. Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) STID M Natsir bertanya begitu, karena belakangan ini Imam kerap minta ijin pulang lebih dini.
”Mmm, anu tadz, saya harus merawat bapak saya,” katanya. Remaja itu lalu bercerita tentang ayahnya, yang sedang tak berdaya di rumah lantaran sakit.
Ustadz Firdaus lalu membesuk Lipit Angrai, ayah Imam.
Ia terhenyak demi menyaksikan kediaman keluarga ini, tak jauh dari Kampus STID Natsir.
Rumah setengah jadi itu mirip kos-kosan dengan tiga ruang. Namun penghuninya tiga keluarga sekaligus. Bagian teras disekat sebagai tempat tidur kepala keluarga dan Yanto. Ruang tamu digunakan si sulung Yanto bersama anak-istrinya. Sedang kamar belakang dihuni sang ibu Ny Eli dan Intan anak kedua.
Masuk ke bilik teras, Ustadz Firdaus menjumpai sosok paruh baya terbaring tak berdaya. Sebelah kakinya dibungkus perban. Dialah Lipit Angrai, ayah Imam. Ternyata, sudah hampir satu tahun Lipit terkulai di tempat tidurnya.
”Bapak jatuh dan kakinya patah ketika sedang kerja bangunan tahun lalu,” ungkap Imam.
“Kapan ya Pak Ustadz saya bisa ke Masjid lagi?” ujar Lipit, warga asli Kampung Bulusetia Mekar, Tambun, ini. Ustadz Firdaus lalu menenangkan dan menghiburnya.
Keharuan tak berhenti di situ. Ternyata, kisah nelangsa juga dialami Intan. Ia ditinggal pergi suaminya entah sampai kapan. Sedang kondisinya saat itu, tengah menahan sakit gejala usus buntu. Derita ini membuatnya tak bisa melakoni pekerjaan memburuh nyuci dan menyeterika.
Penghasilan Yanto sebagai buruh bangunan, tak mencukupi untuk menggantikan peran sang ayah. Sehingga, makan tiga kali sehari menjadi kemewahan bagi seisi penghuni rumah.
Setelah memberi bantuan hidup sekadarnya, Ustadz Firdaus menggalang bantuan dari kampus. “Alhamdulillah, terkumpul sedikit dana untuk biaya berobat awal,” katanya belum lama ini.
Saat ini, Lipit Angrai tengah menjalani terapi tulang di Cikarang, Jawa\ Barat. Ia sudah pasrah, biar Allah yang menanggung kehidupan keluarganya.
Uluran tangan Anda semoga menjadi jawaban Allah atas doa kepasrahan Keluarga Lipit Angrai. Silakan menghubungi 021-31901233 atau SMS 0858-8282-4343; Rekening Bank Muamalat Indonesia (BMI) no. 301-007-1846 atas nama LAZIS Dewan Dakwah. (ruslan)
(azm/arrahmah.com)