POSO (Arrahmah.com) – Baku tembak antara personel Operasi Tinombala Polda Sulteng dengan kelompok sipil bersenjata yang diduga kuat anak buah Santoso, kembali terjadi di Desa Sangginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Selasa, sekitar pukul 10.00 WITA, menewaskan tiga orang, dua dari pihak sipil bersenjata dan seorang polisi.
Mengutip Antara, Selasa (9/2/2016), pimpinan Operasi Tinombala Poso Kombes Pol Leo Bona Lubis mengemukakan kepada wartawan di Mapolres Poso, Selasa, baku tembak itu berawal ketika personel operasi menerima informasi intelijen bahwa ada sekolompok orang yang mencurigakan ingin membeli sembako di Desa Sangginora.
Personel kemudian langsung dikerahkan melakukan penjagaan dan pencarian orang tersebut yang dilaporkan menggunakan mobil Avanza warna hitam.
Personel Operasi Tinombala kemudian berhasil mencegat mobil tersebut yang ditumpagi dua orang anggota kelopok bersenjata. Ketika akan diperiksa, penumpang mobil itu langsung mengeluarkan tembakan ke arah polisi, sehingga terajadi kontak senjata di antara kedua kelompok di dalam desa tersebut.
“Ada tiga orang meninggal dunia dalam baku tembak itu, dua dari pihak kelopok bersenjata dan satu dari kepolisian yakni berinsial WS dengan pangkat brigadir,” ujar Leo Bona Lubis.
Korban WS mengalami luka di bagian dagu sebelah kanan yang tembus bagian belakang kepala. Jenazah korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Poso, dan kini dalam proses evakuasi ke Kota Palu.
Mengenai identitas dua jenazah oknum teroris itu, Leo Bona mengaku masih dalam proses identifikasi.
“Operasi Tinombala yang sudah dimulai dari tanggal 10 Januari 2016, dan kini sudah memasuki minggu ketiga. Kita optimistis dengan sisa waktu operasi ini, mampu menyelesaikan tugas,” kata Kepala Operasi Daerah (Kaopsda) Tinombala, Kombes Pol. Leo Bona Lubis, Senin (25/1/).
Adapun aparat yang dikerahkan sebanyak 2.400 lebih personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri dikerahkan dalam pencarian Santoso.
“Jumlah personel gabungan yang mengejar jaringan teroris Santoso itu lebih dari 2.400 orang,” ujar Kepala Biro Operasional Polda Sulteng Kombes Pol Herry Nahak di Makassar, Selasa (19/1).
(azm/arrahmah.com)