BAKU (Arrahmah.com) – Azerbaijan pada Minggu (28/2/2021) memperingatkan Armenia untuk tidak mengerahkan pasukan baru ke wilayahnya.
Dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri, Baku mengatakan bahwa penempatan pasukannya di wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional bertentangan dengan hukum internasional dan prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia internasional.
“Pengiriman ilegal pasukan Armenia ke wilayah Republik Azerbaijan, tempat pasukan penjaga perdamaian Rusia saat ini ditempatkan, juga merupakan pelanggaran berat atas pernyataan bersama para pemimpin Azerbaijan, Rusia dan Armenia tertanggal 10 November 2020,” tambahnya.
Menggarisbawahi bahwa tindakan Armenia hanya akan memperburuk situasi yang sudah sulit di wilayah tersebut, kementerian tersebut menuntut Yerevan untuk mengakhiri penempatan ilegal di tanah Azerbaijan.
“Azerbaijan juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengakhiri tindakan provokatif Armenia. Pada saat yang sama, penting bahwa organisasi hak asasi manusia mengutuk keras tindakan Armenia yang sangat melanggar hak asasi manusia dan kebebasan anggota Angkatan Bersenjatanya,” tambah pernyataan itu.
Hubungan antara kedua bekas republik Soviet telah tegang sejak 1991 ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, yang juga dikenal sebagai Karabakh Atas, wilayah yang diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, dan tujuh wilayah yang berdekatan.
Selama konflik enam minggu, yang berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia, Azerbaijan membebaskan beberapa kota strategis dan hampir 300 pemukiman dan desanya dari pendudukan Armenia.
Sebelumnya, sekitar 20% wilayah Azerbaijan telah diduduki secara ilegal selama hampir tiga dekade. (Althaf/arrahmah.com)