DHAKA (Arrahmah.id) — Sekitar 50 pemimpin dan aktivis dari Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) dilaporkan mengalami luka-luka dalam bentrokan yang diwarnai serangan tembakan.
Insiden tersebut terjadi di di daerah Belghar Dakkhin, di bawah unit administratif Lalmai upazila Comilla pada Sabtu (26/8/2023). Ketika itu anggota Liga Awami dilaporkan telah melepaskan tembakan dan menyerang para pemimpin BNP.
Dilansir ANI News (27/8), pihak BNP setempat juga mengklaim bahwa anggota partai saingannya itu telah merusak tempat acara di mana mereka dijadwalkan untuk berkumpul.
Penasihat Ketua BNP sekaligus mantan anggota parlemen, Monirul Haque Chowdhury, mengungkapkan bahwa ia seharusnya hadir di lokasi tersebut pada pukul 5 sore ketika acara dimulai. Namun, ia mendapatkan informasi bahwa beberapa anggota Liga Awami telah mengintai sekitar tempat tersebut sejak pukul 2 siang.
“Mereka akhirnya merusak lokasi dan melepaskan tembakan terhadap orang-orang yang ada di sana. Akibatnya, beberapa pemimpin termasuk Jubo Dal Firoz dan Monir mengalami luka-luka akibat tembakan, bahkan satu orang terkena tembakan di bagian kepala,” ujar Chowdhury.
Korban-korban yang terluka telah dilarikan ke Comilla Medical College untuk mendapatkan perawatan medis.
Sementara itu, pihak Liga Awami membantah seluruh tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa pendukung BNP lah yang melepaskan tembakan selama unjuk rasa Liga Awami di jalan lokal Gaiar Bhanga-Belghar.
Dalam insiden ini, delapan hingga sembilan anggota Liga Awami dilaporkan mengalami luka-luka.
“Saat itu sedang diadakan aksi damai Liga Awami di desa tersebut. Terjadi kericuhan saat anggota BNP melempar batu pada unjuk rasa Liga Awami,” ujar pihak Liga Awami.
Saat ini, penyelidikan atas kasus bentrokan tersebut masih diluncurkan oleh pihak berwenang Bangladesh.
Liga Awami dan Partai BNP memiliki akar sejarah dan politik yang kompleks. Kedua partai ini telah lama menjadi pemain utama dalam politik Bangladesh dan memiliki pendekatan ideologi, tujuan politik, dan pandangan yang terus berseberangan terhadap berbagai isu. (hanoum/arrahmah.id)