BAGHDAD (Arrahmah.com) – Puluhan ribu warga muslim sunni Irak yang menggelar aksi demonstrasi di sejumlah propinsi membakar dan merobek-robek bendera rezim Syiah Iran.
Puluhan ribu warga muslim berdemonstrasi secara serentak pada Jum’at (28/12//2012) menuntut pembebasan lebih dari 1400 muslimah sunni yang dipenjarakan secara zalim oleh rezim Syiah Irak pimpinan PM Nouri Al-Maliki. Para demonstran meneriakkan yel-yel pelengseran rezim Syiah Irak, laporan kantor berita Mufakkirat Al-Islam.
Para demonstran membakar bendera Iran yang dianggap sebagai penguasa sebenarnya dari rezim boneka Nouri Al-Maliki.
“Iran adalah negara yang menjajah Irak. Membakar bendera penjajah adalah hal yang selalu terjadi dalam kamus pejuang revolusioner. Ahmadinejad sebagai presiden telah berlumuran darah rakyat Irak, menghancurkan Irak dan susunan masyarakat Irak. Lembaga-lembaga keamanan Iran dan antek-anteknya telah berlumuran darah rakyat Irak,” pekik Iwadh Al-Abdan dalam orasinya.
“Saya lihat masalahnya telah jelas tersingkap, Iran menjajah Irak,” kata Al-Abdan lagi.
Iwadh Al-Abdan adalah ketua Gerakan Pembebasan Irak Selatan. Gerakan damai ini dibentuk pada April 2009 dan memulai aksinya dengan mengajukan duta besar Iran untuk Irak ke meja pengadilan atas intervensinya terhadap urusan dalam negeri propinsi Basrah.
Rezim boneka Syiah Irak pimpinan PM Nouri Al-Maliki didominasi oleh tokoh-tokoh Syiah pro Iran. Tentara, kepolisian dan intelijen rezim Syiah juga dibentuk dari mayoritas milisi-milisi Syiah yang mendapatkan pelatihan militer di negara Syiah Iran.
Kebijakan represif rezim Syiah Irak sangat menindas kaum muslimin sunni. Pengusiran, perampokan, pembunuhan, penangkapan dan pemenjaraan terus-menerus dilakukan oleh tentara, kepolisian dan intelijen rezim Syiah terhadap warga muslim sunni Irak.
Sejak dua pekan terakhir warga muslim sunni Arab, Kurdistan dan Turkman di Irak telah memulai aksi-aksi demonstrasi damai untuk menentang kebijakan represif rezim Syiah Irak. Para demonstran menuntut rezim Nouri Al-Maliki mundur. Revolusi Irak telah dimulai dari propinsi dengan penduduk mayoritas muslim suni, Anbar. (muhib almajdi/arrahmah.com)