Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah Bahtiar Effendi mengatakan, pemboikotan terhadap produk AS dan Isreal tidak akan berjalan efektif, jika hanya dilakukan oleh masyarakat tanpa didukung oleh pemerintah, sebab negara Indonesia punya hubungan dagang yang erat dengan negara adikuasa itu.
“Saya kira sulit untuk melakukan boikot, kecuali itu dilakukan oleh negara dengan sanksi dan sebagainya,” katanya kepada eramuslim, di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (10/8).
Menurutnya, masyarakat Indonesia tidak bisa menyerukan pemboikotan produk AS dan negara pendukung Israel sepenuhnya, karena apa yang dianggap oleh sebagian masyarakat adalah produk AS, masih terdapat unsur-unsur Indonesia didalamnya. Contohnya MC-D ataupun KFC ayamnya dan bahan dasar serta pegawai yang mengerjakannya adalah dari Indonesia.
Lebih lanjut Bahtiar menegaskan, pemboikotan salah satu bentuk kebuntuan jalan, untuk mengatakan cukup kepada negara AS agar tidak terus menerus menerapkan standar gandanya.
“Saya kira boikot produk itu karena sudah tidak ada lagi cara dan jalan untuk mengatakan enough is enough kepada AS, untuk hentikan double standardnya,”ujarnya.
Ia menilai, dukungan AS terhadap apa yang dilakukan oleh Israel, justru akan meneguhkan pandangan umat Islam tentang konspirasi antara Kristen Yahudi untuk menghancurkan Islam, menyuburkan radikalisme serta dapat mematikan seruan untuk membentuk Islam yang ramah dan toleran. Karena yang dilakukan oleh Negara AS dan Negara Eropa bukan mengupayakan terwujudnya perdamaian di kawasan Timur Tengah.(novel)
Sumber: www.eramuslim.com