MANAMAH (Arrahmah.com) — Kementerian luar negeri Bahrain meminta warganya yang berada di Libanon saat ini untuk segera pergi meninggalkan negara tersebut, Selasa (2/11/2021). Keputusan ini diyakini sebagai imbas dari krisis yang dialami Libanon sejak ledakan Beirut hingga konflik dengan Arab Saudi.
Akhir Oktober lalu, Arab Saudi memerintahkan duta besar Libanon untuk segera meninggalkan kerajaan itu. Arab Saudi juga melarang semua impor Libanon dalam merespons pernyataan keras menteri Libanon mengenai intervensi militer Arab Saudi di Yaman.
Keretakan diplomatik ini mendorong kabinet Libanon ke krisis yang lebih parah sebab mereka tengah menggalang dukungan Arab untuk membantu perekonomian Libanon yang sedang sakit.
Kantor berita SPA melaporkan Arab Saudi juga memanggil pulang duta besarnya dari Libanon.
Seperti dikutip dari the Jerusalem Post pada Ahad (30/10), keputusan Riyadh ini diambil setelah wawancara Menteri Informasi Libanon George Kordahi yang ditayangkan program daring yang berafiliasi dengan jaringan Al Jazeera. Pada 5 Agustus lalu Kordahi membuat pernyataan keras mengenai perang di Yaman.
Ia mengatakan Yaman subjek dari agresi dan Syiah Houthi yang didukung Iran membela diri mereka. Perselisihan ini menjadi tantangan terbaru pemerintahan Perdana Menteri Najib Mikati yang tengah mengalami kelumpuhan politik seputar penyelidikan ledakan pelabuhan Beirut.
Keretakan diplomatik juga menyebar ke negara-negara Arab Teluk lainnya. Bahrain juga memanggil Duta Besar Libanon setelah Arab Saudi mengumumkan keputusannya. Pada Jumat (29/10) sore kemarin Mikati menelepon Kordahi.
Ia meminta menterinya itu untuk mengedepankan kepentingan nasional lebih dulu. “Ambil keputusan yang tepat untuk memperbaiki hubungan Libanon dengan Arab Saudi,” kata pernyataan yang dirilis kantor kepresidenan Libanon.
Sumber yang mengetahui persoalan ini mengatakan eskalasi dengan Arab Saudi menambah tekanan Kordahi untuk mengundurkan diri demi menghindari konsekuensi yang lebih parah. Sebelumnya Mikati telah menegaskan pemerintahnya berkomitmen memiliki hubungan baik dengan Arab Saudi. (hanoum/arrahmah.com)