BAHRAIN (Arrahmah.com) – Bahrain akan menormalisasi hubungan dengan “Israel”, ungkap koresponden diplomatik untuk penyiar publik “Israel” Kan dalam tweet Jumat, tanpa mengutip sumber.
Reporter “Israel” lainnya, Raphael Ahren dari Times of Israel, mengatakan Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat akan mengumumkan bahwa Bahrain bergabung dengan Uni Emirat Arab secara resmi menjalin hubungan dengan “Israel”, lansir Reuters (11/9/2020).
Reporter Kan, Amichai Stein, mengatakan Putra Mahkota Bahrain Salman bin Hamad Al Khalifa akan berada di Washington hari Senin.
Baik pusat komunikasi pemerintah Bahrain maupun kedutaan Bahrain di Washington segera menanggapi permintaan komentar.
Pekan lalu Bahrain mengatakan akan mengizinkan penerbangan antara “Israel” dan UEA menggunakan wilayah udaranya. Ini mengikuti keputusan Saudi untuk mengizinkan pesawat komersial “Israel” terbang di atasnya dalam perjalanan ke UEA.
Bahrain, sebuah negara kepulauan kecil, adalah sekutu dekat Arab Saudi dan situs markas regional Angkatan Laut AS. Riyadh pada 2011 mengirim pasukan ke Bahrain untuk membantu memadamkan pemberontakan dan, bersama Kuwait dan UEA, pada 2018 menawarkan dana talangan ekonomi sebesar 10 miliar USD kepada Bahrain.
Pemerintahan Trump telah mencoba membujuk negara-negara Arab lainnya untuk terlibat dengan “Israel”. Yang paling kuat di antara mereka, Arab Saudi, telah mengisyaratkan bahwa mereka belum siap.
Langkah seperti itu akan membuat Bahrain menjadi negara Arab keempat yang mencapai kesepakatan dengan “Israel” sejak bertukar kedutaan besar dengan Mesir dan Yordania beberapa dekade lalu. (haninmazaya/arrahmah.com)