(Arrahmah.com) – Salah satu hal yang dapat menjadikan amal saleh rusak adalah rasa bangga pada diri sendiri, merasa bangga pada diri sendiri merasa cukup dengan itu dan bersikap sombong. Penyakit yang berbahaya yang dapat merembes masuk untuk menjadikan jiwa manusia ternoda ini dapat menghancurkan amal saleh. Bahkan dampak bahayanya bisa masuk pada wilayah syirik khafi (samar) kepada Allah.
Berbahayanya penyakit sombong ini adalah punya kemampuan menyelinap masuk dan merusak ke dalam jiwa setiap manusia dan kalangan ulama, ahli ibadah, dai, mujahid, khatib, penulis dan orang yang mempunyai kemampuan talenta (bakat) dan kesuksesan. Penyakit ini tahu betul jalan yang ditempuhnya untuk masuk ke dalam jiwa-jiwa tersebut. Dapat dikatakan bahwa ia tidak akan beranjak dari tempatnya sebelum merasa yakin bahwa jiwa yang dimasukinya itu telah merasa bangga akan kehebatan dirinya sendiri.
Menghancurkan amal shaleh
Artinya seorang yang bekerja dengan lelah dan sungguh-sungguh untuk melaksanakan sebuah amal saleh, kemudian penyakit sombong datang padanya, maka ketika itu pula menghancurkan amal salehnya. Kerena Rasulullah sudah memperingatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Adapun amal-amal yang membinasakan adalah berprilaku kikir, mengikuti hawa nafsu dan membanggakan diri. (HR Thabrani)
An-Nawawi berkata, “Ketahuilah bahwa keikhlasan terkadang di datangi oleh kesombongan. Siapa yang bangga terhadap amalnya, maka amalnya itu akan hancur. Demikian pula orang yang sombong, amalnya pun akan lebur
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima) (QS Al-Baqarah 264)
Jika anda bertanya, kenapa sikap bangga ini dapat menghancurkan amal saleh?
Jawabannya, karena Allah tidak menerima suatu amal saleh, kecuali jika dilakukan hanya karena mencari ridha-Nya dan memohon kepada-Nya pertolongan dalam mengerjakannya. Seorang yang sombong lebih suka mengandalkan kekuatan dirinya sendiri, dibandingkan memohon pertolongan kepada Allah.
Ibnu Taimiyah berkata, “Seorang yang bangga terhadap dirinya sendiri, tidak bisa merealisasikan, “Hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.” Sebagaimana seorang yang riya (pamer) tidak bisa merialisasikan, “Hanya kepada-Mu kami beribadah.”
Nabi Isa Al-Masih berkata, “Wahai kaum hawaryyin (sebutan untuk kelompok sahabat Nabi Isa) banyak sekali orang yang beribadah, amalnya telah dirusak oleh kesombongannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang pria berkata, “Demi Allah, Allah tidak mengampuni dosa si Fulan,” Maka Allah menurunkan wahyu kepada salah seorang Nabi-Nya, bahwa perkataan pria itu keliru. Karena itu, hendaklah ia berbuat amal saleh (untuk menghapus dosanya yang telah mendahului atas keputusan Allah) (HR Thabrani)
Yahya bin Mu’adz memberi ultimatum yang sangat keras dalam masalah ini. Ia berkata, “Takutlah kalian dari sifat sombong, sebab kesombongan dapat membinasakkan orang yang memilikinya. Kesombongan sungguh dapat menghancurkan amal-amal kebaikan sebagaimana ganasnya api saat melahap kayu bakar…Seorang yang tidur pulas di malam hari (tidak bangun untuk shalat malam) kemudian di pagi harinya ia menyesal, itu lebih baik daripada orang yang bangun (beribadahnya dimalam hari) kemudian di pagi harinya ia berada dalam kesombongan.
Ibnu Mubarak pernah ditanya, “Dosa apa apakah yang tidak diampuni? Ia menjawab, “Sombong.”
Para ulama saleh memandang bahwa meninggal dunia dalam keadaan berdosa kemudian ia menyesalinya, itu lebih mereka sukai daripada meninggal dunia dalam keadaan sombong dengan amal baiknya
Dalam sebuh hadist diriwayatkan, “Ada dua orang bersaudara; seorang di antaranya berlumuran dosa dan seorang lainnya taat dalam beribadah. Seorang yang taat setiap melihat saudaranya dalam keadaan berdosa ia berkata, “Berhentilah melakukan dosa! Suatu hari, ia menemukan saudaranya, itu sedang melakukan perbuatan dosa. Ia pun berkata, “Berhentilah melakukan dosa! Saudaranya yang melakukan dosa menjawab, “Biarkan aku yang akan bertanggung jawab kepada Tuhanku. Apakah kamu dikirimkan kepadaku untuk mengawasiku? Seorang taat yang berkata, “Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni dosamu, atau Allah tidak akan menjadikanmu masuk surga. Setelah dua orang bersaudara meninggal dunia, keduanya berkumpul di hadapan Tuhan alam semesta alam. Allah berfirman kepada seorang yang taat, “Apakah kamu mengetahui keputusan-Ku, atau apakah kamu berkuasa untuk menentukan keputusan-Ku?” kemudian Allah berfirman kepada seorang yang berdosa, “Pergilah dan masuklah ke surga dengan rahmat-Ku!” sedangkan untuk seorang yang taat, Allah berfirman, “Seretlah ia ke Neraka! (HR Imam Ahmad)
Subhanallah bagaimana saat sekarang ini seseorang dengan mudahnya saudaranya memvonis kafir, murtad bahkan dibunuh, padahal mereka masih melaksanakan sholat, zakat dan haji bahkan jihad melawan kaum kafir ?
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS. an-Nisa, 4: 93)”
Al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, “Daud tidak tertimpa lagi ujian setelah masalah takdir kecuali sifat sombong. Ia telah menyombongkan dirinya sendiri dalam perkataannya, “Wahai Tuhanku, tidak ada satu saat pun, baik siang atau malam, kecuali ada seorang hamba dari keluarga Daud yang beribadah kepada-Mu, shalat untuk-Mu, membaca tasbih, atau takbir. Daud pun menyebut banyak jenis ibadah lainnya.
Ternyata Allah tidak suka dengan ungkapan Daud tersebut. Allah berfirman, “Hai Daud, semua itu tidak terjadi kecuali dengan karunia-Ku. Seandainya tidak ada pertolongan-Ku, maka engkaupun tidak akan kuat melakukannya. Demi keagungan-Ku, suatu hari sungguh Aku akan menjadikanmu memakan dirimu sendiri.” Daud berkata, “Wahai Tuhan, tolong beritakanlah hal itu kepadaku.”Maka pada hari itu juga fitnah menimpanya (Al Hakim menyatakan hadist ini shahih, Adz Dzahavu pun menyetujuinya)
Jadi sombong adalah jenis penyakit yang hampir tidak ada seorangpun yang selamat darinya. Ia sangat berbahaya, dapat menjadikan diri seseorang merasa besar. Dari sini, ia membentuk menjadi sebuah berhala internal di dalam jiwa pemiliknya dengan mengagungkan namanya.
Memperturutkan hawa nafsu
Seorang yang sombong, memandang dirinya dengan puas dan bangga. Ia tidak melihat dirinya dari sisi kekurangan. Ketika manusia telah merasa puas dengan dirinya sendiri, maka jiwanya akan dituntun untuk mengikuti apa saja yang ia sukai.
Wahai Muhammad apa pendapatmu tentang orang yang mempertuhankan hawa nafsunya. Allah menyesatkan orang yang mempertuhankan hawa nafsunya. Allah memateri (mengelas/mengunci mati) pendengaran mereka, hati mereka dan memasang tabir (tutup) di depan penglihatan mereka. Karena itu siapakah yang dapat memberikan petunjuk kepada mereka selain Allah? Mengapa orang-orang kafir itu tidak mau berpikir? (QS Jaatisyah [25]23)
Mereka itulah orang-orang yang dikunci mati hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu sendiri. (QS Muhammad [47] 16)
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah”. (QS. Shad : 26)
Sifat sombong itu lebih buruk daripada kesyirikan
Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya Madarijus Salikin, “Dosa pertama kali yang dilakukan oleh Iblis dan Nabi Adam adalah kesombongan dan ambisiusme. Adapun sombong merupakan dosa Iblis yang terlaknat, kemudian berpindah secara turun-temurun. Sedangkan dosa Nabi Adam, yaitu sifat ambisius dan mengikuti keinginan syahwat, yang menyebabkan Nabi Adam bertaubat serta mendapatkan hidayah. Adapun dosa Iblis tersebut membuatnya menyalahkan takdir dan beranggapan hal itu merupakan suatu ketetapan, sedangkan dosa Nabi Adam mengharuskannya untuk mengakui dosanya serta memohon ampunan.
Orang-orang yang sombong dan yang menyalahkan takdir, senantiasa bersama pemimpin mereka yaitu Iblis menuju ke neraka. Adapun para pengikut syahwat kemudian memohon ampunan dan bertaubat lagi mengakui dosa-dosa mereka, yaitu orang-orang yang tidak menyalahkan takdir, mereka senantiasa bersama bapak mereka yaitu Adam di surga.
Ibnu Qayyiam berkata aku mendengar Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu berkata: “Sifat sombong itu lebih buruk daripada kesyirikan; karena orang yang sombong itu enggan untuk beribadah kepada Allah Ta’ala. Adapun orang musyrik, ia menyembah Allah dan menyembah selain Allah.”
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik,….” (Q.S. An-Nisa’: 48),
Dr. Mugammad Sa’id Al-Buthi menguatkan pemahaman ini ia berkata, “Menyekutukan Allah tidak terbatas pada pengertian biasa yang dicontohkan dengan penyembahan berhala-berhala atau benda-benda lainnya selain Allah, atau yang digambarkan dengan seorang yang berdoa kepada selain Allah. Lebih dari itu, menyekutukan Allah syirik) juga memiliki pengertian khafi (shaar/tidak tampak). Dengan kesamarannya, syirik model ini, tanpa diketahui dan disadari teleh merasuk dalam jiwa kebanyakan manusia muslim. Justru disinilah letak bahayanya. Karena, setiap kali ia (musrik khafi) mengerjakan amal salehm atau jihadm maka ia langsung menghancurkan amalnya dan menjadikannya tidak bernilai apa-apa. Selanjutnya ia mengubah motivasi ketaatannya kepada Allahd engan maksiat kepada-Nya dan menyekutukan-Nya. Tepat apa yang difirmankan Allah
Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain). (QS Yusuf 106)
Pengertian sombong
Definisi sombong sebagaimana disinyalir oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “”Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia”(HR Muslim)
“Sombong adalah keadaan seseorang yang merasa bangga dengan dirinya sendiri. Memandang dirinya lebih besar dari pada orang lain, Kesombongan yang paling parah adalah sombong kepada Rabbnya dengan menolak kebenaran dan angkuh untuk tunduk kepada-Nya baik berupa ketaatan ataupun mengesakan-Nya”. (Fathul Bari’ 10/601)
Hukum sombong
Sombong haram hukumnya dan termasuk dosa besar. Ayat diatas telah dengan tegas menjelaskannya dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh” maksudnya janganlah kamu menjadi orang yang sombong, keras kepala, lagi berbuat semenamena. Jangan kamu lakukan semua itu yang menyebabkan Allah akanmurka kepadamu” (Tafsir Ibnu Katsir 3/417)
Rasul saw bersabda :”Tidak akan masuk sorga orang yang dalam hatinya ada sifat sombong, walaupun hanya seberat biji sawi” (HR Muslim)
Seorang sahabat bertanya kepada Nabi Saw: “Sesungguhnya seseorang menyukai kalau pakainnya itu indah atau sandalnya juga baik”Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Swt adalah Maha Indah dan menyukai keindahan. Sifat sombong adalah mengabaikan kebenaran dan memandang rendah manusia yang lain” [HR Muslim]
“Janganlah kamu berjalan dengan sombong di muka bumi. Sesungguhnya kamu tidak akan dapat menembus ke dasar bumi dan tidak dapat menandingi ketinggian gunung [QS Al Israa’:37]
Wahai anakku tersayang, janganlah kamu bersikap sombong kepada manusia. Janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sikap sombong, sungguh Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membanggakan diri [QS Luqman:18]
Dari al-Aghar dari Abu Hurarirah dan Abu Sa’id, Rasulullah Saw bersabda: “Allah Swt berfirman; Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan sombong adalah selendang-Ku. Barang siapa yang melepaskan keduanya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya”. [HR Muslim]
Celaan bagi orang sombong
- Melanggar Perintah Allah, Orang yang sombong melanggar larangan Allah dan Rasul-Nya.
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” (QS Luqman :18)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian rendah hati, hingga tidak ada seorangpun yang bangga atas yang lain dan berbuat aniaya atas yang lain” (HR Muslim)
- Menjadi Penghuni Neraka
Orang yang sombong akan diadzab Allah dengan dimasukannya kedalam neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:”Para penghuni neraka adalah orang-orang yang keras kepala, kasar lagi sombong” (Riwayat Bukhari-Muslim)
Tidak masuk surga orang yang mengungkit-ngungkit pemberian, orang yang durhaka, dan orang yang kecanduan khaamr (HR An-Nasai)
Dikatakan kepada mereka: “Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong.” (QS. Mukmin: 76)
“Wahai Muhammad, pada hari kiamat kelak, kamu akan menyaksikan orang-orang yang ketika didunia berdusta atas nama agama Allah. Engkau saksikan wajah-wajah mereka hitam kelam. Bukankah neraka Jahanam adlaah tempat tinggal bagi orang-orang yang sombong” (QS. Az-Zumar: 60)
- Orang Sombong akan mendapat kehinaan dan tidak bisa menerima kebenaran
“Orang-orang yang bersikap sombong dimuka bumi tanpa alasan yang benar, mereka akan Aku palingkan dari kebenaran sehingga mereka tidak dapat memahami bukti-bukti kekuasaan-Ku. Sekalipun orang-orang yang sombong itu menyaksikan bukti-bukti kekuasaan-Ku, mereka tetap tidak mau beriman. Jika mereka melihat jalan sesat justru mereka mau mengikutinya. Begitulah karakter orang-orang yang sombong, mereka telah mendustakan agama Kami, dan mereka telah melalaikan bukti-bukti kekuasan Kami. (QS Al-A’raf : 146)
Yaitu Aku akan halangi mereka memahami hujjah-hujjah dan dalil-dalil yang menunjukan keagungan-Ku, syari’at-Ku, dan hukum-hukum-Ku pada hati orang-orang yang sombong untuk taat kepada-Ku dan sombong kepada manusia tanpa alasan yang benar. Sebagaimana mereka sombong tanpa alasan yang benar, maka Allah akan hinakan mereka dengan kebodohan.(Tafsir Ibn Katsir 2/228)
Pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri dengan rasa bangga dan besar kepala, akan menjadikannya memandang orang lain dengan penuh kekurangan. Pada akhiranya, sedikit demi sedikit, sifat-sifat angkuh tersebut akan menjadi karakternya, sehingga menjadi orang yang sombong dan dimasukkan pada kelompok orang-orang yang zhalim.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seseorang yang selalu angkuh (merasa tinggi) dengan dirinya sendiri, maka ia dicatat bersama orang-orang yang sombong, kemudian adzab yang menimpa mereka akan menimpanya juga (HR Tirmidzi)
Dalam hadits lain Rasulullah SAW telah bersabda:”Cukuplah seseorang dianggap melakukan kejelekan apabila ia meremehkan saudaranya sesama muslim” (HR Muslim)
Jadi sifat sombong merupakan salah satu buah yang dihasilkan oleh rasa angkuh dan bangga. Sombong adalah siifat yang sangat berbahaya.
Abu Hamid Al-Ghazali pernah mengatakan, “Sifat sombong menjadi penghalang untuk masuk surga, karena sifat inilah yang menghalangi seorang hamba dengan akhlak orang-orang yang beriman. Akhlak tersebut adalah bagaikan pintu-pintu surga. Sementara sombong dan membanggakan diri sendiri adalah dua perkara yang menutup semua pintu surga. Sifat sombong tidak bisa selaras dengan sifat rendah hati yang merupakan akhlak utama bagi orang-orang yang bertakwa, karena di dalamnya terdapat rasa bangga. Sifat sombong juga tidak bisa sejalan dengan kebenaran atau kejujuran, karena di dalamnya terdapat rasa bangga. Sifat sombong tidak bisa menghindarkan diri dari sifat dengki, karena di dalamnya terdapat rasa bangga. Sifat tersebut tidak bisa memberikan nasehat lemah lembut, karena di dalamnya ada rasa bangga. Begitu pula, sifat sombong inti tidak mau menerima nasehat-nasehat untuk dirinya, karena ia menyimpan rasa bangga. Bagitu pula, sifat sombong tidak akan pernah mau memandang rendah dan diremehkan oleh manusia lainnya, karena ia mempunyai rasa bangga terhadap dirinya sendiri. Atas setiap akhlak yang tercela, orang bangga dan sombong pasti menempuhnya untuk melanggengkan kemulian dirinya. Dan atas setuap akhlak yang terpuji, orang yang sombong pasti tidak bisa melakukannya, karena itu akan menggerus kemuliaan dirinya .”
- Hatinya terkunci
Orang yang sombong terhadap dirinya sendiri atau menolak kebenaran dan merendahkan manusia, Allah akan kunci mati hatinya dari menerima kebenaran.
Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang”
(QS Mukmin : 35)
Imam As Syaukani mengatakan : “Sebagaimana Allah mengunci mati hati orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah, maka demikian pula Allah akan mengunci mati hati orang yang sombong lagi berbuat semena-mena” Lanjutnya lagi; “Yang demikian itu, karena hati merupakan sumber kesombongan. Sedangkan anggota badan yang lain tunduk mengikuti hati” (Fathul Qadir 4/492)
- Mendapatkan tempat yang paling buruk
“Dikatakan (kepada mereka): “Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya”. Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri” (QS AzZumar : 72)
Dalam hadits dari Haritsah bin Wahb Al Khuzai’i , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur (sombong).” (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853)
- Tidak diajak bicara Allah dan masuk neraka akan mendapat adzab yang pedih
“Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak disucikan oleh-Nya, dan baginya adzab yang pedih; (yaitu) Orang yang sudah tua berzina, penguasa pendusta dan orang miskin yang sombong” (HR Muslim)
“Orang-orang yang sombong akan dikumpulkan pada hari kiamat bagaikan semut kecil dalam bentuk manusia. Mereka mendapat kehinaan dari setiap penjuru, lalu mereka digiring menuju penjara neraka jahannam yang bernama Bulas. Mereka dikelilingi sapi neraka, yang akhirnya mereka diberi minuman dari perasan penghuni neraka yang merusak” (HR. Tirmidzi 2492,Ahmad 2/179)
Menjadi pengikut iblis
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir” (QS Al-Baqarah : 34)
- Orang sombong orang yang paling jelek atau paling dibenci Allah
Maukah aku khabarkan kepada kalian hamba Allah yang paling jelek? Yaitu orang yang kasar lagi sombong” (HR Ahmad 2/174)
Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan duduknya paling dekat kepadaku pada hari kiamat adalah orang yang akhlaknya terbaik di antara kalian. Sedangkan orang yang paling aku benci dan paling jauh dariku pada hari kiamat adalah orang-orang yang banyak bicara, suka ngobrol dan bermulut besar (sombong).” (HR. At-Tirmidzi).
9. Dijauhi orang lain
Setiap manusia tidak menyukai orang yang memandang rendah kepadanya, sedang memandang dirinya tinggi. Manusia juga tidak senang terhadap orang yang sering menyombongkan dirinya dan membanggakan kesuksesannya. Oleh karena itu terkadang kita melihat orang yang menyombongkan dirinya kareana kepintarannya, tetapi sedikit sekali ada orang yang berteman dan bersahabat dengannya.
Musthafa As-Sibai berkata, “Setengah kecerdasan yang dibarengi denan sikap rendah hati, itu lebih disukai oleh orang-orang dan lebih bermanfaat bagi umat, dibandingkan kecerdasan yang sempurna yang dibarengi keangkuhan.
Ad-Dabbusi dalam kitabnya Al-Amd Al Aqsha memberikan sebuah ringkasan tentang bahaya sombong. “Bahaya sifat sifat sombong dapat menghancurkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Ia adalah perbuatan tanpa hasil dan tujuan. Tiada lain, itulah perbuatan orang-orang yang tidak berilmu pengetahuan. Kita tidak melihat orang yang sombong, melainkan ia dibenci oleh manusia lainnya. Bagaimana nasibnya kelak di hadapan Allah sedangkan ia telah menyekutukan-Nya dengan kesombongan.
Penulis: Abu Azzam
(azm/arrahmah.com)