PARIS (Arrahmah.com) – Menteri Pendidikan Perancis, Vallaud-Belkacem, mengumumkan rencananya untuk menyertakan Bahasa Arab sebagai mata pelajaran pilihan diantara lima pilihan bahasa yang lain untuk anak-anak di sekolah.
“Bahasa Arab akan diajarkan di sekolah dasar jika sumber daya manusianya tersedia dan jika orang tua murid meminta untuk diajarkan bahasa Arab” kata Vallaud-Belkacem kepada penyiar BFM Perancis, sebagaimana dilansir World Bulletin, Sabtu (4/6/2016).
Pernyataan Vallaud-Belkacem ini telah memicu kemarahan sejumlah politisi Perancis, terutama dari kelompok anti-imigran, yang dengan kasar mengkritik sang menteri.
“Anak-anak tidak memerlukan ‘ajaran sesat’ ini, namun perlu diperkuat dengan mata pelajaran Perancis dan Sejarah untuk keberhasilan asimilasi,” kata Louis Aliot dari partai ekstrimis kanan Perancis, Front National (FN), di akun Twitter-nya.
“Di Perancis itu budaya Perancis yang harus dipelajari terlebih dulu,” kata Anggota Parlemen Perancis Bruno Le Maire kepada BFM.
“Tampaknya, Anda tidak suka Perancis,” kata Jean-Frédéric Poisson dari partai sayap kanan Perancis, Partai Demokratik Kristen.
Dia juga menyerukan agar menteri pendidikan itu mengundurkan diri.
Menteri pendidikan itu telah menekankan bahwa bahasa Arab adalah bahasa resmi dari 26 negara di Afrika dan Semenanjung Arab, dan mayoritas Muslim Perancis berasal dari negara-negara berbahasa Arab di Afrika Utara, yaitu, Aljazair, Maroko, dan Tunisia menurut laporan di Brookings Institution.
Perancis sendiri merupakan rumah bagi komunitas Muslim terbesar di Eropa. Meskipun tidak ada angka resmi, media Prancis melaporkan bahwa sekitar 6-10 persen dari penduduk Perancis adalah Muslim. Sedangkan Islam menjadi agama dengan penganut terbesar kedua di negara itu setelah Katolik.
(ameera/arrahmah.com)